Bayi Tabung Tiga Orangtua untuk Hindari Penyakit Bawaan

Penulis: Administrator Pada: Sabtu, 07 Feb 2015, 00:00 WIB DPR
Bayi Tabung Tiga Orangtua untuk Hindari Penyakit Bawaan

AFP

TERBAYANGKAH Anda jika seorang bayi lahir dari tiga orangtua biologis sekaligus? Inggris akan menjadi negara pertama yang memperbolehkan praktik medis tersebut.

Proses 'bayi tabung' yang umumnya hanya berasal dari sperma dan sel telur oleh dua pasangan nantinya akan melibatkan satu pihak tambahan. Selasa (3/2) lalu, parlemen Inggris menyetujui proses bayi tabung yang melibatkan tiga orang sekaligus, terdiri dari satu ayah dan dua perempuan, termasuk sang ibu.

Pembuahan invitro (in-vitro fertilisation/IVF) tersebut diupayakan untuk menghindari penyakit genetik yang umumnya berpotensi diwariskan sang calon ibu. Penyakit bawaan akan menjalar melalui sel mitokondria. Sel tersebut ialah organel yang digunakan untuk memproduksi energi dalam bentuk ATP (adenosine tri-phospate) untuk kelangsungan hidup sel. Sifat laju mutasinya sangat cepat. Mitokondria yang tidak sempurna berpotensi menyebabkan kerusakan otak, gagal jantung, dan kebutaan.

Perempuan dengan mitokondria yang sehat dibutuhkan sebagai donor. Embrio akan dikombinasikan melalui teknik yang dimodifikasi. Dengan metode itu, bayi yang akan lahir diharapkan punya kesempatan hidup lebih sehat dan terhindar dari penyakit genetik.

Jika dibandingkan dengan pembuahan tabung pada umumnya, fertilisasi sel dari tiga orang memiliki perbedaan dalam segi fungsi. Proses tabung yang dipraktikkan biasanya digunakan untuk mengatasi masalah kesuburan, sedangkan 'bayi tabung tiga orangtua' diklaim sebatas untuk kepentingan medis.

Tercatat 2.500 perempuan usia reproduktif terjangkit penyakit bawaan mitokondrial di Inggris. Proses reproduksi pertama akan dilakukan tahun ini dan kelahiran perdana diperkirakan terjadi pada 2016. Dalam setahun, sebanyak 150 bayi diperkirakan akan lahir melalui proses tersebut.

Doug Turnbull, ketua tim peneliti dari Newcastle University, mengaku puas atas persetujuan parlemen terhadap teknik pembuahan yang dikembangkannya. Meski begitu, proses legislasi mendapat tentangan dari sebagian peneliti dan pihak Gereja Katolik Roma.

Praktik medis itu disalahgunakan untuk merancang anak sesuai kehendak dan dinilai akan membawa kerusakan genetik. PM David Cameron membela, "Kita tidak sedang bermain menjadi Tuhan. Kita hanya ingin mendukung orangtua yang ingin punya anak yang sehat." Survei oleh lembaga ComRes menyebut 20% publik Inggris mendukung praktik medis itu, sedangkan 41% menolaknya. (AFP/ BBC/Dhk/L-2)