Media Harus Jadi Bagian Kemajuan

Penulis: MI/ ANSHAR DWI WIBOWO Pada: Sabtu, 07 Feb 2015, 00:00 WIB DPR
Media Harus Jadi Bagian Kemajuan

ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY

Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap media dan masyarakat berperan dan menjadi bagian yang sama dalam kemajuan bangsa Indonesia. Untuk itu, media maupun masyarakat harus saling mendukung.

Menurut JK, sejak dahulu media berperan dalam perkembangan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, hal itu mesti dipertahankan dan dikembangkan lebih baik. Apalagi media memunyai peranan penting sebagai saluran informasi hingga pendidikan bagi masyarakat. Apalagi saat ini, media berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi.

"Kita harapkan media mendukung satu sama lain dengn dunia usaha atau masyarakat," ujar JK saat membuka The 1st ASEAN Summit for State-owned Enterprises and Media yang merupakan rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2015 di Batam.

Peran media bersama masyarakat tersebut, diyakini JK, akan menciptakan kondisi yang saling menguntungkan. Ia mencontohkan, dengan masyarakat yang lebih baik dari sisi pengetahuan maupun pendapatan bisa berkontribusi terhadap pendapatan iklan perusahaan media. "Media yang baik tentu ingin kembangkan masyarakat yang baik. Masyarakat yang maju tentu membuat iklan yang membangun media itu sendiri. Harapan kita bahwa pers akan berkembang dengan baik."

Gelaran The 1st ASEAN Summit for State-Owned Enterprises and Media (ASSOEM) dengan tema Masa depan ASEAN dalam komunitas ekonomi global diselenggarakan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS) bersama Badan Pegusahaan (BP) Batam. Acara itu dihadiri para investor serta perusahaan-perusahaan milik negara dan swasta yang ada di kawasan ASEAN.

ASSOEM diharapkan menjadi ajang benchmarking tahunan bagi BUMN di kawasan ASEAN. Selain itu, ASSOEM merupakan forum terkemuka bagi pelaku bisnis dan media di kawasan ASEAN. "SPS mendorong agar daya saing perusuhaan BUMN, non-BUMN, dan media lebih kompetitif memasuki masyarakat ekonomi ASEAN," ujar Ketua Harian SPS Pusat M Ridlo Eisy.

Hadir dalam acara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Gubernur Kepri Muhammad Sani, dan Kepala Badan Pengusahaan Batam Mustofa Widjaja.

Bahasa Indonesia
Di lain kesempatan, Ketua Dewan Pers Bagir Manan mengimbau agar media, baik cetak maupun siaran menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik, dan benar sebagai sarana publikasi dan pendidikan publik.

"Mutu pers ditentukan oleh penggunaan bahasa standar terbaku, baik, dan benar itu," kata Bagir Manan saat membuka acara Konvensi Bahasa dan Budaya di Tanjungpinang, kemarin.

Kegiatan itu merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN).

Bagir Manan mengaku sering mendapati media yang lebih suka menggunakan bahasa asing. "Rasa-rasanya (mungkin) kurang gengsi."

Padahal, jelas Bagir, bahasa Indonesia baku merupakan ciri intelektual dan terpelajar.

Untuk itu, kata dia, dianjurkan dilakukan pelatihan bahasa Indonesia bagi para wartawan. (Ant/H-1)
[email protected]