Nadine Zamira Syarief Cintai Alam Sepenuh Hati

Penulis: MI/ PUPUT MUTIARA Pada: Minggu, 01 Feb 2015, 00:00 WIB DPR
Nadine Zamira Syarief Cintai Alam Sepenuh Hati

MI/SUSANTO

PREDIKAT sebagai Miss Indonesia Earth memang tidak lagi disandangnya. Namun, hal itu tidak menghapus kepedulian Nadine Zamira Syarief terhadap kelestarian alam dan lingkungan hidup.

"Saya memang sayang banget sama alam, jadi sampai saat ini juga saya masih akan terus memerhatikan masalah lingkungan," jelas perempuan yang dinobatkan sebagai Miss Indonesia Earth pada 2009 itu.

Ia pun mewujudkan kepedulian itu dalam kesehariannya. "Dari hal-hal kecil saja, saya sampai sekarang tidak mau belanja pakai kantong plastik," katanya.

Ketika membeli barang, dara berumur 31 tahun tersebut juga selalu mempertimbangkan apakah barang tersebut berpotensi merusak lingkungan atau tidak.

"Soal makanan misalnya, saya juga lebih memilih makanan yang tidak menggunakan bungkus-bungkus yang susah didaur ulang, seperti styrofoam," imbuhnya.

Ia juga sengaja membuat rumahnya lebih 'hijau', yakni dengan memperbanyak ventilasi udara sehingga pemakaian pendingin ruangan dapat ditekan seminimal mungkin.

"Ventilasi dan penempatannya diatur sedemikian rupa sehingga bisa memaksimalkan cahaya matahari yang masuk. Jadi penggunaan lampu di rumah saya juga semakin sedikit, lebih hemat energi," jelas perempuan kelahiran Jakarta, 20 Februari 1984 itu.

Meski sudah menerapkan konsep cinta lingkungan di berbagai aspek, ada satu hal yang membuat Nadine merasa berdosa pada lingkungan. Ia sering merasa bersalah karena ketika bepergian masih menggunakan mobil pribadi.

"Aku ngaku 'salah' kalau itu. Hanya itu yang susah sampai sekarang karena memang menurutku transportasi umum di Jakarta belum layak. Jadi sampai sekarang masih sering naik mobil," jelas Nadine yang juga pendiri LeafPlus, sebuah lembaga konsultasi komunikasi lingkungan hidup itu.

Hidden Park

Kepedulian terhadap lingkungan juga ia wujudkan melalui program revitalisasi taman di Jakarta. Bersama rekan-rekannya di LeafPlus, ia menginisiasi program Hidden Park yang kegiatannya mencakup edukasi masyarakat terhadap pentingnya ruang terbuka hijau, memasang instalasi seni di taman, memperbaiki fasilitas taman yang rusak, merawat kebersihan, menambah jumlah tanaman agar semakin hijau, juga menyediakan fasilitas wifi.

"Proyek ini kerja bareng LeafPlus dengan pihak pemerintah, swasta, dan berbagai komunitas," tuturnya.

Ia berkisah, program itu dilatarbelakangi oleh rasa keprihatinan terhadap kondisi sejumlah taman kota di Jakarta yang kurang terawat. Hal itu membuat tempat rekreasi seperti mal lebih diminati masyarakat.

"Taman di Jakarta kan sering dibilang angkerlah, tempat mesumlah, maka itu kita harus membuat taman yang nyaman untuk bermain dan ada fasilitas untuk interaksi sosialnya," jelas Nadine.

Meski banyak yang pesimistis dengan keadaan lingkungan di Jakarta, Nadine mengaku akan terus membuat gerakan 'hijau' untuk kota kelahirannya itu. "Kalau bukan kita yang mulai, siapa lagi?" ujarnya.(Hanifa Rizki Putri/H-3)