5.000 Pelayat Hadiri Pemakaman

Penulis: Administrator Pada: Sabtu, 14 Feb 2015, 00:00 WIB DPR
5.000 Pelayat Hadiri Pemakaman

AFP/Brendan Smalowski

KELUARGA dari tiga mahasiswa muslim yang ditembak mati tetangga mereka, Craig Stephen Hicks, 46, menyampaikan duka mendalam atas kematian orang-orang yang yang mereka cintai, Kamis (12/2) waktu setempat. Mereka menyebutkan aksi pembunuhaan itu sebagai kejahatan yang berlatar kebencian.

Lebih dari 5.000 orang mengantarkan Deah Shaddy Barakat, 23, dan istrinya, Yusor Mohammad Abu-Salha, 21, serta adiknya, Razan Mohammad Abu-Salha, 19, ke peristirahatan terakhir mereka. Ketiganya dibunuh Hicks yang merupakan tetangga mereka di Kampus Universitas North Carolina, Kota Chapel Hill.

Hicks diyakini antiagama sebagaimana diungkapnya dalam puluhan posting di akun Facebook pribadinya. Dia menyatakan kebenciannya terhadap Kristen, Gereja Mormon, dan Islam.

Polisi mengatakan berdasarkan investigasi awal, penembakan diawali keributan soal tempat parkir. Namun, keluarga korban meyakini bahwa penyerangan itu dilatarbelakangi soal agama.

"Kami memastikan bahwa anak-anak kami ialah sasaran karena agama yang dianut mereka," kata Mohammad Abu-Salha, ayah Yusor Mohammad Abu-Salha.

"Ini bukan soal urusan parkir. Anak-anak kami ditembak di kepala bagian belakang," ucap Mohammad dikelilingi sanak saudaranya yang meneteskan air mata.

"Ini kejahatan terkait kebencian dan saya tidak akan diam soal ini," imbuhnya sebelum mengantarkan tiga peti jenazah ke permakaman.

Mohammad juga mengatakan putrinya pernah mengungkapkan keluhan bahwa Hicks pernah melecehkannya. Hicks pernah menggedor pintu dan memprotes soal parkir kendaraanya dengan membawa senjata di pinggangnya.

Hicks juga sering bertengkar dengan tetangga lainnya soal parkir. Media lokal melaporkan Hicks sering menenteng senjata di depan publik.

Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan serangkaian penyelidikan dilakukan terkait pembunuham tiga mahasiswa muslim tersebut. Kejaksaan federal akan mendalami lebih jauh kasus yang diduga berlatar kebencian itu.

Aksi pembunuhan yang dilakukan Hicks telah membuat marah masyarakat Chapel Hill. Tindakan Hicks juga membuat khawatir masyarakat muslim setempat. Sejumlah pejabat Chapel Hill berharap bahwa aksi tersebut bukanlah bagian dari kampanye anti-Islam.

"Secara jujur, saya menjadi lebih takut karena saya memiliki dua bayi. Saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi," kata Sarah Alhorani, lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas North Carolina.

Sejumlah pemimpin muslim AS menilai penembakan tersebut sebagai refleksi dari dendam antimuslim yang meluas. Mereka memperingatkan agar warga muslim berhati-hati.

"Masyarakat (muslim) harus perhatian dengan apa yang terjadi," kata Nihad Awad, Direktur Dewan Hubungan Islam Amerika. (AFP/Drd/I-2)