Wisata RI Ingin Kejar Malaysia

Penulis: Administrator Pada: Sabtu, 14 Feb 2015, 00:00 WIB DPR
Wisata RI Ingin Kejar Malaysia

ANTARA/Nyoman Budhiana

MENTERI Pariwisata Arief Yahya mengingatkan pelaku industri wisata di Tanah Air untuk tidak cepat berpuas diri, sebab meski tingkat kunjungan wisatawan mancanegara terus meningkat, dari banyak hal, Indonesia masih kalah dari negara tetangga.

"Di ASEAN saja, untuk daya saing sumber daya manusia di bidang pariwisata, Indonesia menempati ranking 4 dari 10 negara, ada di bawah Singapura, Malaysia, bahkan Brunei Darussalam. Juga, hasil kajian World Economic Forum menyebutkan daya saing pariwisata Indonesia pada 2013 berada di rangking 70 dari 140 negara,'' papar menteri saat memberi kuliah umum kepada sekitar 300 mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, di Bandung, Jawa Barat, kemarin. Ikut hadir pula Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Anang Sutono.

Untuk pendapatan devisa dari sektor pariwisata, kondisi Indonesia juga tak lebih baik. Indonesia mencatat devisa sebesar US$10 miliar per tahun, sedangkan Malaysia US$20 miliar, dan Thailand US$40 miliar. "Ini memperlihatkan kita kalah jauh dari negara tetangga. Ini semua tanggung jawab para pelaku industri pariwisata, termasuk juga Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung sebagai sekolah pariwisata nomor satu di Indonesia,'' tegas mantan Dirut PT Telkom tersebut.

Sebagai menteri, Arief menargetkan akan mengejar ketertinggalan dari Malaysia itu dalam lima tahun mendatang. Untuk itu, dia terus melakukan pembenahan pada kementeriannya. Salah satunya ialah dengan melakukan pemasaran secara tepat sasaran.

Kementerian, menurut Arief, sudah menentukan tiga destinasi utama di Tanah Air, yakni Batam, Bali, dan Jakarta. Selain itu, kementerian mengincar negara utama potensial dan menggenjot promosinya, yaitu Tiongkok dan Singapura. Kepada para pelaku industri pariwisata, termasuk sivitas akademika Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, menteri meminta mereka bisa mematok target dan standar global. (Sug/H-2)