Fadli Zon Minta Pemerintah Fokus Bayar Utang Luar Negeri
Serba-serbi Unik Seputar Imlek
PERAYAAN imlek 2566 jatuh pada 19 Februari 2015. Salah satu perayaan terpenting bagi etnis Tionghoa di seluruh dunia ini dinanti karena dianggap sebagai lambang terbukanya harapan baru untuk kehidupan yang lebih baik. Selain ang pao dan barongsai, ada hal-hal lain yang mungkin belum banyak diketahui Anda terkait perayaan tahun baru ini. Berikut beberapa fakta unik seputar imlek seperti dikutip dari laman chinahighlight.com.
1. Tak disebut Imlek
Kata Imlek berasal dari Bahasa Hokkian Selatan yang berarti 'penanggalan bulan', atau yinli dalam Bahasa Mandarin. Berbeda dengan kalender Masehi yang menggunakan sistem solar atau penanggalan Hijriah yang menggunakan sistem lunar, tahun baru Imlek berdasarkan sistem lunisolar.
Sistem penanggalan ini menggunakan berbagai elemen seperti matahari, bulan, rasi bintang/shio, musim, lima unsur, dan energi, yang dipadukan secara komprehensif. Hasilnya, sistem kalender ini memiliki sistem hari, bulan, tahun, periode 12 tahun, dan periode 60 tahun.
2. Makanan keberuntungan
Ikan adalah makanan wajib saat perayaan Imlek sebab penyebutan ikan dalam bahasa Mandarin terdengar seperti kata surplus atau kelebihan.
Ikan sendiri dipercaya membawa surplus dan keberuntungan di tahun yang akan datang.
Selain itu, masyarakat Tiongkok biasa menghidangkan pangsit yang berbentuk seperti uang Tiongkok kuno.
Mereka memercayai bahwa memakan pangsit itu selama perayaan tahun baru akan membawa lebih banyak uang dan kekayaan untuk tahun mendatang.
3. Pakaian dalam berwarna merah
Orang Tionghoa percaya bahwa apa yang dilakukan saat tahun baru akan memengaruhi keberuntungan mereka sepanjang tahun.
Salah satu hal unik yang biasa dilakukan masyarakat Tiongkok saat perayaan tahun baru adalah mengenakan pakaian dalam berwarna merah. Warna itu dipercaya bisa menangkal nasib buruk dan kesialan.
Tidak mengherankan jika menjelang tahun baru, pakaian dalam berwarna merah akan laku keras di pasaran.
Bagi Anda yang bershio kambing (kelahiran 1919, 1931, 1943, 1955, 1967, 1979, 1991, 2003), mengenakan pakaian dalam berwarna merah adalah kewajiban.
4. Menyewa pacar bayaran
Di Tiongkok, perempuan dikatakan harus menikah sebelum usia 30 tahun, sedangkan laki-laki sebelum 32 tahun.
Mereka yang tidak menikah sebelum usia ini dianggap sebagai sampah masyarakat. Karena itu, orangtua yang memiliki anak yang masih belum menikah akan menginterogasi anak mereka pada malam tahun baru.
Berangkat dari hal itu, muncullah fenomena penyewaan pacar palsu. Tao bao merupakan laman penyewaan pacar palsu terbesar di Tiongkok yang mematok harga pacar sewaan ini sekitar 100 yuan (US$16) per hari.
5. Festival lampion sebagai penutup
Lampion menjadi atribut budaya yang menandai peralihan tahun dalam penanggalan Tionghoa. Pendar cahaya merah dari lampion menjadi simbol pengharapan bahwa di tahun yang akan datang diwarnai dengan keberuntungan, rezeki, dan kebahagiaan. Legenda klasik juga menggambarkan lampion sebagai pengusir kekuatan jahat angkara murka yang disimbolkan dengan raksasa bernama Nian. Memasang lampion di tiap rumah juga dipercaya menghindarkan penghuninya dari ancaman kejahatan. (*/S-6)
1. Tak disebut Imlek
Kata Imlek berasal dari Bahasa Hokkian Selatan yang berarti 'penanggalan bulan', atau yinli dalam Bahasa Mandarin. Berbeda dengan kalender Masehi yang menggunakan sistem solar atau penanggalan Hijriah yang menggunakan sistem lunar, tahun baru Imlek berdasarkan sistem lunisolar.
Sistem penanggalan ini menggunakan berbagai elemen seperti matahari, bulan, rasi bintang/shio, musim, lima unsur, dan energi, yang dipadukan secara komprehensif. Hasilnya, sistem kalender ini memiliki sistem hari, bulan, tahun, periode 12 tahun, dan periode 60 tahun.
2. Makanan keberuntungan
Ikan adalah makanan wajib saat perayaan Imlek sebab penyebutan ikan dalam bahasa Mandarin terdengar seperti kata surplus atau kelebihan.
Ikan sendiri dipercaya membawa surplus dan keberuntungan di tahun yang akan datang.
Selain itu, masyarakat Tiongkok biasa menghidangkan pangsit yang berbentuk seperti uang Tiongkok kuno.
Mereka memercayai bahwa memakan pangsit itu selama perayaan tahun baru akan membawa lebih banyak uang dan kekayaan untuk tahun mendatang.
3. Pakaian dalam berwarna merah
Orang Tionghoa percaya bahwa apa yang dilakukan saat tahun baru akan memengaruhi keberuntungan mereka sepanjang tahun.
Salah satu hal unik yang biasa dilakukan masyarakat Tiongkok saat perayaan tahun baru adalah mengenakan pakaian dalam berwarna merah. Warna itu dipercaya bisa menangkal nasib buruk dan kesialan.
Tidak mengherankan jika menjelang tahun baru, pakaian dalam berwarna merah akan laku keras di pasaran.
Bagi Anda yang bershio kambing (kelahiran 1919, 1931, 1943, 1955, 1967, 1979, 1991, 2003), mengenakan pakaian dalam berwarna merah adalah kewajiban.
4. Menyewa pacar bayaran
Di Tiongkok, perempuan dikatakan harus menikah sebelum usia 30 tahun, sedangkan laki-laki sebelum 32 tahun.
Mereka yang tidak menikah sebelum usia ini dianggap sebagai sampah masyarakat. Karena itu, orangtua yang memiliki anak yang masih belum menikah akan menginterogasi anak mereka pada malam tahun baru.
Berangkat dari hal itu, muncullah fenomena penyewaan pacar palsu. Tao bao merupakan laman penyewaan pacar palsu terbesar di Tiongkok yang mematok harga pacar sewaan ini sekitar 100 yuan (US$16) per hari.
5. Festival lampion sebagai penutup
Lampion menjadi atribut budaya yang menandai peralihan tahun dalam penanggalan Tionghoa. Pendar cahaya merah dari lampion menjadi simbol pengharapan bahwa di tahun yang akan datang diwarnai dengan keberuntungan, rezeki, dan kebahagiaan. Legenda klasik juga menggambarkan lampion sebagai pengusir kekuatan jahat angkara murka yang disimbolkan dengan raksasa bernama Nian. Memasang lampion di tiap rumah juga dipercaya menghindarkan penghuninya dari ancaman kejahatan. (*/S-6)