Pemerintah Optimistis Selesaikan Krisis Utang

Penulis: Haufan Hasyim Salengke Pada: Jumat, 20 Feb 2015, 00:00 WIB DPR
Pemerintah Optimistis Selesaikan Krisis Utang

AP/Thanassis Stavrakis
PM Yunanai Alexis Tsipras (kedua kiri) meninggalkan Istana Kepresidenan setelah bertemu dengan Presiden Yunanai Karolos Papoulias di Athena, kemarin.

PEMERINTAH Yunani, kemarin, mengaku \'optimistis\' akan bisa menyelesaikan krisis paket bailout internasional dan memenuhi tuntutan pemilih dan kreditor dengan mengajukan proposal perpanjangan pinjaman.

Namun, Uni Eropa menunjukkan sikap skeptis akan keberhasilan negara itu untuk lepas dari lilitan utang.

Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis berkeras kesepakatan masih mungkin dicapai dengan perusahaan dari Uni Eropa selaku kreditor, beberapa hari ke depan.

Namun, harapan itu dibayang-bayangi oleh momok \'Grexit\' atau terlemparnya negara itu dari zona mata uang euro jika tidak bisa memenuhi ekspektasi Uni Eropa.

\"Kami berada di jalan yang benar, saya optimistis itu akan berakhir dengan baik besok atau lusa,\" kata Varoufakis.

Dia menambahkan, \"Proposisi kami akan ditulis sedemikian rupa sehingga akan memenuhi kedua tuntutan, dari Yunani dan Eurogroup.\"

Kreditor Yunani mengatakan negara itu memiliki waktu hingga Jumat (20/2) untuk meminta perpanjangan bailout sebesar 240 miliar euro. Berkat dana talangan itulah Yunani mampu bertahan sejauh ini dari jeratan krisis utang sejak 2010.

Jerman, kreditor utama Eropa, menyatakan keraguan yang mendalam akan keseungguhan pemerintah baru Athena.

Komisi Eropa mengatakan ingin melihat apa proposal mensyaratkan sebelum menawarkan dukungan.

\"Waktu kami sedikit tersita untuk masalah ini, setiap hari ada laporan yang berbeda,\" kata Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble, Selasa (17/2) malam.

Selain peringatan yang berdatangan dari negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat juga mengeluarkan peringatan. Washington bahkan menyebut berbagai pihak sesungguhnya kehilangan waktu berharga dengan proposal yang ditakdirkan untuk gagal.

Athena diharapkan mengirim surat kepada Jeroen Dijsselbloem, kepala menteri keuangan Eurogroup, pada Kamis (19/2) untuk meminta perpanjangan enam bulan dalam perjanjian kredit Eropa mereka.

Menjelang tenggat Jumat (20/2) yang ditetapkan oleh Dijsselbloem, Menteri Keuangan AS Jacob Lew menyarankan Varoufakis meminta Dijsselbloem bersedia bekerja sesuai perjanjian bailout yang ada.

Lew mengatakan kepada Varoufakis via sambungan telepon, \"Kegagalan mencapai kesepakatan akan menyebabkan kesulitan bagi Yunani dan tidak baik untuk Eropa.\"

Wakil Presiden Komisi Eropa untuk Euro dan Dialog Sosial, Valdis Dombrovskis, mengatakan upaya sedang dilakukan untuk menemukan kompromi guna perpanjangan program saat ini bagi Yunani.

Dia menegaskan, \"Cara terbaik ke depan ialah memperpanjang program yang ada dengan persyaratannya.\"

Akan tetapi, Perdana Menteri Alexis Tsipras dari partai yang berkuasa menolak untuk melakukan hal itu. Dia ber-keras kondisi yang tercantum dalam perjanjian asli yang dibuat dengan mantan pemerintahan konservatif sebelumnya mencekik perekonomian.

Lembaga pemeringkat global, Fitch Ratings, mengatakan rating kredit Yunani berisiko karena terus menyerempet bahaya dalam negosiasi. Fitch memperingatkan kreditor akan enggan membuat preseden untuk memberikan bantuan tanpa \'persyaratan yang sesuai\'.