Pavlopoulos, Presiden Baru Yunani

Penulis: Administrator Pada: Jumat, 20 Feb 2015, 00:00 WIB DPR
Pavlopoulos, Presiden Baru Yunani

AFP/PANTELIS SAITAS

PARLEMEN Yunani, kemarin, memilih tokoh konservatif pro-Eropa, Prokopis Pavlopoulos, sebagai presiden baru negara tersebut. Keputusan itu diperkirakan akan memperkuat pemerintahan Yunani dalam upaya perundingan bailout dengan Uni Eropa.

Mantan menteri yang juga pakar hukum itu diajukan sebagai kandidat presiden sebagai upaya untuk mendapatkan dukungan lintas partai bagi pemerintah 'Negeri para Dewa' yang tengah dililit utang dalam upaya mencapai kata sepakat dengan kreditor mereka.

Pria berusia 64 tahun yang menduduki posisi yang lebih banyak seremonial itu terpilih untuk masa kerja selama lima tahun dengan meraih 233 suara dari 300 anggota parlemen Yunani.

"Terpilihnya Pavlopoulos menunjukkan hasrat untuk menciptakan persatuan nasional dalam menghadapi para kreditor," ujar pakar politik Yunani, Elias Nicolacopoulos.

Pavlopoulos dinilai sebagai pilihan aman untuk posisi presiden mengingat dia tidak terkait dengan kontroversi mengenai kebijakan bailout yang disetujui pemerintah Yunani sebelumnya.

Meski tidak pernah menentang kebijakan penghematan yang digelontorkan partainya, Partai Demokrasi Baru, Pavlopoulos sukses menjauhkan diri dari kebijakan yang dinilai mayoritas warga Yunani menyebabkan mereka mengalami krisis ekonomi dan merugikan kaum miskin.

"Dia sukses mengambil posisi kritis saat memorandum untuk mengupayakan bailout," kata Nicolacopoulos.

Anggota parlemen Yunani bertepuk tangan saat Pavlopoulos dinyatakan terpilih sebagai presiden.

Kegagalan parlemen untuk memilih presiden pada Desember tahun lalu merupakan penyebab digelarnya pemilu yang dipercepat dan mengantarkan partai radikal kiri Syriza menjadi pemenang pemilu.

Pencalonan Pavlopoulos sempat tertunda pada awal pekan ini setelah terjadi ketidaksepakatan di dalam tubuh Syriza mengenai hal itu.

Keputusan pemerintah pimpinan Perdana Menteri (PM) Alexis Tsipras untuk mengajukan Pavlopoulos sempat membuat bingung para anggota Partai Syriza. Pasalnya, selama ini Pavlopoulos kerap tidak sepakat dengan revolusi politik yang tengah terjadi di negara itu.