Gerakan Koin untuk Australia Meluas

Penulis: MI/YENNIZAR LUBIS Pada: Selasa, 24 Feb 2015, 00:00 WIB DPR
Gerakan Koin untuk Australia Meluas

ANTARA/ERIC IRENG

PERNYATAAN Perdana Menteri Australia Tony Abbott, yang mengungkit bantuan negaranya saat tsunami di Aceh 10 tahun lalu dan mengaitkan dengan rencana eksekusi dua warga negara itu, menyulut reaksi seluruh rakyat Indonesia. Tidak saja di Aceh dan Jakarta, warga di pelosok pun mengutuk pernyataan Abbott dan mengumpulkan koin untuk disampaikan kepada Australia.

Di Jakarta, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mendukung gerakan 'Koin untuk Autralia' yang ditujukan terkait dengan pernyataan PM Abbott itu. ''Muhammadiyah mendukung gerakan #KoinuntukAustralia. Jika perlu, kita bayar lunas uang yang diberi untuk membantu tsunami Aceh dulu,'' ujar Din. Menurutnya, hal itu termasuk tindakan yang sinis karena mengaitkan bantuan kemanusiaan dengan permintaan pembatalan hukuman mati yang tidak ada hubungannya.

Di Boyolali, Jawa Tengah, ratusan siswa SD asal lereng Gunung Merapi di Desa Randu, kemarin, mengumpulkan koin Rp500 hingga Rp1.000 dengan didampingi guru. Salah satu siswa, Zahra Ratna, 10, mengatakan bangga bisa berpartisipasi mengumpulkan koin untuk Australia. ''Meski uang saku dipotong, saya bangga dan berharap uang koin bisa bermanfaat bagi Australia,'' ujarnya.

Protes atas pernyataan PM Abbott juga dilakukan ratusan seniman di Surabaya. ''Bantuan bencana itu merupakan misi kemanusiaan, jangan dijadikan mesin politik negara,'' kata seorang seniman, Taufik.

Di Kalimantan Selatan, Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani memerintahkan dinas sosial, transmigrasi, dan ketenagakerjaan mengoordinasi hasil koin yang dikumpulkan dari masayarakat. ''Jika setiap orang di Indonesia ini bayar seribu rupiah, cukup untuk mengembalikan bantuan Australia dalam bencana tsunami di Aceh,'' katanya.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika, kemarin, juga menyatakan tersinggung dengan pernyataan PM Abbot. ''Bantuan janganlah diungkit-ungkit. Sangat tidak pantas,'' ujar Pastika.

Hal yang sama dilakukan ratusan warga Medan, Sumatra Utara. ''Ini merupakan inisiatif kami, untuk mengembalikan bantuan tsunami yang diungkit-ungkit lagi,'' kata seorang warga, Ahmadi.

Harga diri
Di Aceh, gerakan mengecam PM Abbott terus berlanjut. Sejumlah mahasiswa bahkan mendesak pemerintah agar segera mengeksekusi mati terpidana narkoba sindikat Bali Nine. Menurutnya, harga diri bangsa Indonesia tidak bisa dipakai untuk tawar-menawar.

Ketua umum KAMMI Aceh Darlis Aziz menjelaskan aksi #KoinuntukAustralia merupakan bentuk sindiran kepada PM Abbott. Dia meminta pemerintah menolak intervensi asing terhadap penegakan supremasi hukum di Indonesia. ''Kami ingin memberitahukan kepada pemerintah Indonesia bahwa Aceh mampu mengembalikan sumbangan Australia walau dengan keadaan serbakekurangan.''

Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan pemerintah Indonesia tetap akan menjalankan hukuman mati terhadap narapidana narkoba sekalipun mendapat protes keras dari Brasil dan Australia.(FL/LD/OL/P-2)