Saya Harap Kami Punya Hukum yang Sama

Penulis: MI/DONNY ANDHIKA AM Pada: Selasa, 24 Feb 2015, 00:00 WIB DPR
Saya Harap Kami Punya Hukum yang Sama

FOTO: News.com.au

DELAPAN belas tahun, 3 bulan, dan 20 hari sudah Beverley Neal kehilangan anak perempuannya, Jennifer, yang meninggal akibat overdosis pemakaian narkotika jenis heroin. Jennifer berusia 17 tahun saat itu. ''Saya berharap kami memiliki hukum yang sama (dengan Indonesia) di Australia untuk menghadapi para pengedar dan pedagang narkotika,'' ucap Neal, seorang ibu asal Melbourne, Australia.

Tidak seperti Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Neal justru setuju anggota sindikat Bali Nine menerima ganjaran hukuman mati atas perbuatan mereka.

''Saya berharap para pria itu (Bali Nine) segera dieksekusi hingga akhirnya semua orang tahu mereka tidak akan mendapatkan narkotika dari Bali,'' kata Neal. Ia menambahkan, jika eksekusi mati bisa diterapkan di negaranya, tidak akan ada ketegangan dengan Indonesia.

Neal mengaku sangat membenci narkotika sejak Jennifer terjerat barang terlarang itu hingga nyawanya terenggut. Bahkan, hingga kini, Neal masih berduka.

''Mereka (terpidana mati Bali Nine) ialah pelaku kriminal yang dielu-elukan sebagai pahlawan. Entah berapa banyak nyawa yang melayang jika mereka tidak tertangkap,'' kata Neal.

Neal juga mengaku banyak mendengar cerita mengenai keberhasilan kedua terpidana mati Bali Nine dalam membantu program rehabilitasi di Penjara Kerobokan, Bali.

Namun, Neal tidak termakan cerita itu. Di matanya, pengedar dan pedagang narkotika merupakan manusia yang sangat jahat.

Neal bahkan menyebut orangtua kedua terpidana mati sindikat Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, sangat beruntung. Pasalnya, mereka bisa berbicara dan mengucapkan selamat tinggal kepada anak-anak mereka. ''Dulu saya tidak bisa melakukan itu,'' kata Neal.

Dia mengaku mendukung hukuman mati karena ribuan orangtua di Australia pun mengalami hal yang sama. ''Ini (narkotika) masalah yang mengerikan dan yang sangat memuakkan ialah sikap perdana menteri (Tony Abbott) yang berusaha menggertak Indonesia. Tiga bulan lalu dia (Abbott) mengatakan kita harus menghormati hukum Indonesia. Sekarang dia hanya mengatakan yang ingin didengar publik,'' kata Neal.

Selain itu, kendati banyak kecaman atas eksekusi mati yang dilakukan Indonesia, Jacqui Lambie, senator independen dari Tasmania, Australia, justru mewacanakan agar hukuman mati kembali diterapkan di 'Negeri Kanguru' untuk orang-orang yang membantu aksi terorisme baik di dalam maupun di luar negeri.

''Saya meminta agar semua orang yang membantu kelompok terorisme yang ingin melawan pasukan kita bisa dijerat hukuman mati,'' kata dia.

Pernyataan Lambie yang muncul di tengah polemik hukuman mati Bali Nine menuai beragam reaksi masyarakat Australia. Namun, Lambie justru mengatakan bahwa mewacanakan isu hukuman mati akan menarik perhatian dan dukungan publik. (News.com.au/I-1)