Zulkifli Raup Dukungan

Penulis: MI/ Rudy Polycarpus Pada: Minggu, 01 Mar 2015, 00:00 WIB DPR
Zulkifli Raup Dukungan

ANTARA/Rosa Panggabean

KONGRES IV Partai Amanat Nasional di Bali menyiapkan dua skenario pemilihan ketua umum, yakni lewat mekanisme voting dan aklamasi. Ketua SC Kongres IV PAN Bali Taufik Kurniawan mengatakan musyawarah akan didahulukan ketimbang voting (pemungutan suara) dengan alasan untuk mencegah perpecahan di tubuh partai berlambang matahari tersebut. "Baik voting maupun aklamasi merupakan mekanisme yang sah dalam demokrasi," ujar Taufik di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, kemarin, di sela-sela acara pembukaan kongres. Sejumlah petinggi partai hadir pada acara tersebut. Tampak Ketum Gerindra Prabowo Subianto, yang menjadi pasangan Hatta saat Pilpres 2014, duduk bersebelahan dengan Ketum Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie. Ketua Harian PD Syarief Hasan, Presiden PKS Anis Matta, dan Sekjen NasDem Patrice Rio Capella juga menghadiri undangan. Hadir juga Ketua DPD Irman Gusman dan wakilnya, Farouk Muhammad.

Terkait skenario pemilihan ketua umum, Taufik berharap agar semua pihak tidak terjebak dalam dukung-mendukung dua kandidat yang mengemuka, yakni Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan. Dia berharap peserta kongres lebih mengutamakan semangat bersama untuk membesarkan PAN. "Ada persoalan penting lain yang juga menjadi agenda kongres, seperti perubahan AD/ART, platform partai, program kerja, dan sebagainya," ujarnya. Namun demikian, Ketua DPP PAN sekaligus tim sukses Hatta Rajasa, Bima Arya, mengatakan kedua kubu memiliki kekuatan dan dukungan berimbang. Ia pun optimistis PAN tidak akan terpecah meski kongres memutuskan voting untuk memilih ketua umum. Sementara itu, Zulkifli Hasan mengaku lebih memilih musyawarah ketimbang voting. Meski demikian, ia siap jika jika harus bertarung melalui voting.  "Apa pun nanti model penentuan ketua umum yang terpenting ialah semua berjalan demokratis," ujarnya. Munculnya wacana aklamasi dalam penentuan Ketua Umum PAN beralasan. Dalam dua kongres terakhir, pemilihan Ketum PAN identik dengan aklamasi. Kondisi itu juga dipengaruhi oleh faktor Ketua MPP PAN Amien Rais.

Bersedia

Kongres PAN kali ini terbilang istimewa dengan munculnya mantan Ketum PAN Sutrisno Bachir. Tokoh yang satu ini sebelumnya disebut-sebut kecewa dengan sikap Amien yang pada Kongres III di Batam tidak merestui dirinya maju lagi untuk bersaing dengan Hatta. Pada kongres kali ini, Sutrisno secara terbuka menyatakan dirinya bersedia menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) menggantikan Amien Rais. "Pertama kan, memang Pak Amien sudah ingin melepas jabatannya. Yang kedua, saya bersedia jika Pak Zul (Zulkifli Hasan) yang jadi (Ketua Umum PAN)," ucap Sutrisno. Jika Hatta yang menang, dia menyatakan tidak bersedia (menjabat Ketua MPP). "Insting saya, Zul akan menang sekitar 350 suara. Saya yakin karena dekat dengan kader di bawah," ungkapnya. Sutrisno mengatakan berdasar analisis politiknya, majunya Zulkifli Hasan merupakan kehendak kongres. "Saya bukan meyakini, tapi ini memang kehendak," ujarnya. Kongres PAN yang digelar pada 28 Februari-2 Maret itu, tadi malam diisi sambutan oleh Hatta selaku ketua umum dan Amien selaku ketua MPP.