Uang Plastik Beraroma, Pemikat Kaum Hawa

Penulis: MI Pada: Kamis, 05 Mar 2015, 00:00 WIB DPR
Uang Plastik Beraroma, Pemikat Kaum Hawa
Seperti apa aroma uang? Jika Anda ditanya seperti itu, mungkin yang terbayang ialah bau khas kertas dan tinta, atau logam.

Nah, Al Hilal Bank, salah satu bank papan atas di Abu Dhabi, rupa-rupanya ingin mendefinisikan ulang bau uang, khususnya untuk kaum perempuan.

Bank tersebut baru-baru ini meluncurkan produk uang plastik, alias kartu kredit yang dipasangi aplikasi kecil. Aplikasi itu berfungsi untuk menyerap aroma parfum, untuk memikat konsumen.

Kartu kredit tersebut juga dilengkapi dengan sepaket wewangian bermerek dan sejumlah benefit, mulai dari rabat di gerai-gerai ternama sampai akses ke <>lounge di bandara.

Dalam promosinya, Al Hilal Bank menyebut kartu itu didesain untuk menonjolkan perempuan muda yang berdaya, muda, dan ambisius.

''Dewasa ini, kaum hawa di Emirat ingin mengirimkan pesan kuat mengenai individualitas dan kapasitasnya untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif, sembari tetap mengakar kepada kulturnya,'' ujar Kepala Komunikasi Korporasi Al Hilal Bank Mariam Yousef Ahli dalam siaran persnya.

Strategi bank tersebut merupakan bagian dari gelombang rayuan perbankan kepada konsumen perempuan yang kian marak belakangan ini. Bank berlomba-lomba menawarkan produk dan servis yang diklaim diciptakan untuk memenuhi kebutuhan spesifik para perempuan.

Belum lama ini, Mashreq Bank misalnya, merilis kartu kredit bertatahkan berlian tunggal. Di samping kilaunya, si pemegang kartu mendapatkan sejumlah kemewahan, seperti asisten pembelanja pribadi, akses khusus untuk menghadiri eksibisi terbaru dari merek-merek premium, dan poin yang dapat ditukarkan (<>redeemed) dengan barang-barang macam Mulberry, Michael Kors, atau Caroline Herrera.

Lembaga keuangan itu juga menciptakan kartu kredit <>'selfie'. Kartu itu memungkinkan si pemegang untuk menggunggah fotonya langsung dari ponsel kemudian dicetak di kartu.

Mary Dean, founder KickSkirt, biro iklan dengan spesialisasi pemasaran kepada kaum perempuan, mengatakan kartu-kartu itu memikat karena memungkinkan perempuan untuk mengekspresikan individualitas mereka.

''Karena perempuan (di Uni Emirat Arab) acap menutupi diri mereka, kartu-kartu itu menjadi cara lain untuk menunjukkan bahwa mereka sukses, spesial, dan berkelas,'' kata dia.

Perempuan mulai dibidik menjadi pasar baru perbankan Uni Emirat Arab sejak kurang lebih sedekade lalu. Bank-bank seperti Johara, anak usaha Dubai Islamic Bank, mulai membuka cabang khusus dengan bankir dan teller perempuan. Produk-produk spesifik pun mulai diciptakan, termasuk kartu kredit maupun pembiayaan otomotif.

Menurut Dean, saat ini semakin banyak perempuan di Timur Tengah, terutama Dubai yang memasuki dunia korporasi atau memulai berwirausaha. Perempuan-perempuan yang mewarisi kekayaan keluarga pun mencari cara untuk menjaga pundi-pundi miliknya tidak berpindah tangan.

''Dengan bank-bank ini, mereka ingin memastikan dapat memercayai penasihat finansial mereka tetap loyak kepada mereka. Bukan kepada keluarga atau suami mereka,'' ungkap Dean.(CNNMoney/E-2)