Dua Bocah Korban Seks Siber Diselamatkan

Penulis: Administrator Pada: Jumat, 13 Mar 2015, 00:00 WIB DPR
Dua Bocah Korban Seks Siber Diselamatkan

Gerard Peter Scully (belakang kiri)---AFP

APARAT keamanan berhasil menyelamatkan dua bocah perempuan Filipina yang merupakan korban perdagangan seks siber. Tak hanya menyelamatkan, aparat keamanan juga menangkap empat pelaku yang diduga terkait dengan tindak kejahatan terhadap kedua anak tersebut.

Keempat tersangka diduga kuat telah memaksa kedua bocah tersebut beradegan tak senonoh. Otoritas setempat mengatakan pelaku merekam adegan seksual dan lalu menjual video rekam-an tersebut via internet.

Aparat penegak hukum dari US Department of Homeland Security, akhir pekan lalu, menggerebek beberapa rumah di pinggiran Kota Manila. Biro Investigasi Nasional Filipina menjelaskan hal tersebut.

''Kami berhasil menyelamatkan dua anak perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual dan sengaja direkam untuk diperjualbelikan dan disebar secara daring,'' kata Eric Nuqui, Kepala Divisi Biro Antiperdagangan Manusia Filipina.

''Mereka dipaksa melakukan adegan seksual seperti layaknya orang dewasa. Anak-anak itu berasal dari keluarga yang sangat miskin dan keluarga yang bermasalah,'' imbuh Nuqui. Para orangtua dua anak itu juga akan diselidiki apakah mereka terlibat atau tidak.

Otoritas internasional telah memberi peringatan kepada Filipina bahwa negara tersebut telah menjadi pusat industri kejahatan seksual. Mereka mengatakan bahwa faktor kemiskinan dan celah dalam penegakan hukumlah yang menjadi penyebabnya.

Kepolisian Filipina, bulan lalu, menangkap pria berkebangsaan Australia, Gerard Peter Scully. Scully diduga melakukan pemaksaan seksual terhadap delapan bocah perempuan. Para bocah itu direkam dan rekaman itu 'dibisniskan' via dunia maya. Pria asal 'Negeri Kanguru' itu juga diduga kuat terlibat pembunuhan satu dari delapan bocah tersebut.

Pada tahun lalu kekerasan seksual terhadap anak-anak menjadi kasus kriminal yang paling tinggi di Filipina. Kasus itu mencapai angka 46% dari lebih 200 kasus kejahatan yang ditangani penegak hukum setempat. Berdasarkan data dari AS dan negara Eropa, para pengguna internet bersedia membayar US$50-US$200 untuk melihat video seks anak itu.(AFP/Pra/I-3)