Fadli Zon Minta Pemerintah Fokus Bayar Utang Luar Negeri
Madrid Butuh Momentum Jelang El Classico
PADA dini hari nanti, Real Madrid membutuhkan momentum kemenangan saat menghadapi Levante dalam lanjutan La Liga. Performa Madrid memang tengah limbung setelah hanya meraih satu hasil seri dalam tiga laga terakhir.
Bahkan, Carlo Ancelotti tak habis pikir dengan permainan anak asuhnya setelah dikalahkan Schalke 3-4 di leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Pasalnya, the Royal Blues--julukan Schalke-- menjadi klub pertama yang mampu mencetak empat gol ke gawang Madrid saat bermain di kandang dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. Hal tersebut pula yang membuat mantan pelatih AC Milan itu pun buru-buru meminta maaf kepada publik Bernabeu.
Levante menjadi awal baik bagi Cristiano Ronaldo dkk kembali ke jalur kemenangan. Hanya berada satu tingkat di zona merah dan selalu kalah dalam pertemuan terakhir membuat Los Granotas
menjadi korban ideal sebelum bersua Barcelona, pekan depan.
Namun, Don Carletto--sapaan Ancelotti--harus berjudi karena gelandang Toni Kross mungkin terkena larangan bermain jika dipaksakan bermain melawan Levante. Jika hal tersebut terjadi, praktis gelandang asal Jerman itu akan absen dalam laga El Clasico Senin (23/3). Padahal, Kross menjadi satu-satunya pemain Madrid yang bermain penuh dalam 26 laga di La Liga musim ini.
Karena memikirkan risiko tersebut, Ancelotti ditengarai akan mempercayakan lini tengah kepada Luka Modric yang baru merumput kembali setelah dibekap cedera. Mantan pemain Tottenham Hotspur itu pun berharap penampilan Madrid kembali padu saat melawan Levante. "Dengan penuh harapan, kami akan keluar dari situasi ini dengan semakin kuat. Kami harus bermain sebagai tim dan berjuang untuk tim kami," ujar Modric.
Dalam duel nanti, Madrid akan kembali diperkuat bek Sergio Ramos. Ramos absen sejak menderita cedera otot sejak Februari lalu.
Kembalinya Ramos diyakini akan membuat Madrid kokoh lagi.
Hal itu diakui pelatih Levante Lucas Alcaraz. "Kami memenangi laga terakhir kami, tapi ada perbedaan besar antara potensi Madrid dan kita sendiri," jelas Alcaraz.
Bahkan, Carlo Ancelotti tak habis pikir dengan permainan anak asuhnya setelah dikalahkan Schalke 3-4 di leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Pasalnya, the Royal Blues--julukan Schalke-- menjadi klub pertama yang mampu mencetak empat gol ke gawang Madrid saat bermain di kandang dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. Hal tersebut pula yang membuat mantan pelatih AC Milan itu pun buru-buru meminta maaf kepada publik Bernabeu.
Levante menjadi awal baik bagi Cristiano Ronaldo dkk kembali ke jalur kemenangan. Hanya berada satu tingkat di zona merah dan selalu kalah dalam pertemuan terakhir membuat Los Granotas
menjadi korban ideal sebelum bersua Barcelona, pekan depan.
Namun, Don Carletto--sapaan Ancelotti--harus berjudi karena gelandang Toni Kross mungkin terkena larangan bermain jika dipaksakan bermain melawan Levante. Jika hal tersebut terjadi, praktis gelandang asal Jerman itu akan absen dalam laga El Clasico Senin (23/3). Padahal, Kross menjadi satu-satunya pemain Madrid yang bermain penuh dalam 26 laga di La Liga musim ini.
Karena memikirkan risiko tersebut, Ancelotti ditengarai akan mempercayakan lini tengah kepada Luka Modric yang baru merumput kembali setelah dibekap cedera. Mantan pemain Tottenham Hotspur itu pun berharap penampilan Madrid kembali padu saat melawan Levante. "Dengan penuh harapan, kami akan keluar dari situasi ini dengan semakin kuat. Kami harus bermain sebagai tim dan berjuang untuk tim kami," ujar Modric.
Dalam duel nanti, Madrid akan kembali diperkuat bek Sergio Ramos. Ramos absen sejak menderita cedera otot sejak Februari lalu.
Kembalinya Ramos diyakini akan membuat Madrid kokoh lagi.
Hal itu diakui pelatih Levante Lucas Alcaraz. "Kami memenangi laga terakhir kami, tapi ada perbedaan besar antara potensi Madrid dan kita sendiri," jelas Alcaraz.
