Aparat Diminta Telusuri Rekening IS

Penulis: Anshar Dwi Wibowo Pada: Kamis, 26 Mar 2015, 00:00 WIB DPR
Aparat Diminta Telusuri Rekening IS

ANTARA/Wahdi Septiawan

WAKIL Presiden Jusuf Kalla meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menelusuri sejumlah rekening mencurigakan yang telah dimanfaatkan untuk penyebaran paham IS. Jumlah dananya ditengarai mencapai Rp7 miliar.

"Itu langkah bagus untuk mendapatkan informasi. Kemudian kita harus mencari tahu itu uang untuk apa dan dari mana, harus jelas. Kegiatan itu menjadi bagian dari jaringan internasional," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, kemarin.

Akan tetapi, di sisi lain, JK juga mewanti-wanti jangan sampai persoalan ini membuat kegiatan transfer dana ke luar negeri dicurigai. "Berbahaya untuk ekonomi kita."
Lebih lanjut, JK mengungkapkan semua data dari PPATK bisa ditindaklanjuti oleh penegak hukum dengan membekukan rekening. "PPATK hanya mencari data, yang membekukan itu bank masing-masing."

Wakil Ketua Umum PBNU Asad Said Ali menambahkan pihaknya akan aktif membantu negara dalam mengatasi penyebaran paham radikalisme yang meningkat akhir-akhir ini, terutama kelompok yang menginginkan adanya khilafah Islamiah di Indonesia.

"Masyarakat jangan terpe-ngaruh oleh gerakan radikal yang mengajak jihad. Jihad paling besar ialah melawan hawa nafsu," ujar Asad.

Kendati paham IS sudah masuk ke Indonesia, Asad yakin paham radikal lain tidak berkembang di Indonesia karena pada dasarnya masyarakat Indonesia tidak tergolong radikal. "Perubahan regulasi perlu. Artinya, kalau ada yang bolong (aturan), ditutup."

Kehadiran IS
Kemarin, tim Densus 88 menangkap dua warga Kota Malang yang diduga anggota jaringan IS. Mereka ialah AHM, warga Jalan Ade Irma Suryani 3A No 306 RT 7/RW 11, Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, dan HA, warga Jalan Soputan 2 RT 1/RW 1, Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

AHM dan Ha ditangkap karena diduga terlibat IS setelah mereka kembali dari Suriah dan hendak memberangkatkan sejumlah orang ke Suriah.

Ketua RT 7/RW 11 Kelurahan Kasin, Malang, Feriyal mengatakan sekitar tujuh bulan lalu ia didatangi petugas dari Polda Jatim yang menanyakan aktivitas pengajian di rumah AHM. "Tetapi kini sudah tidak ada pengajian. Sepi," ungkapnya.

Feriyal baru mengetahui bahwa salah seorang warga-nya ditangkap Densus 88. Ia menegaskan sebelumnya sempat bertemu dengan istri AHM dan saling menyapa. "Katanya mau jalan-jalan bersama anak."

Di sisi lain, Asrena Kapolri Irjen Tito Karnavian mengemukakan warga Indonesia yang baru kembali dari Suriah diduga telah menjadi dalang di balik bom berbahan klorin yang diletakkan di toilet salah satu mal di Depok beberapa waktu lalu. Bom yang terdiri dari botol dan detonator itu ditemukan oleh petugas keamanan, yang langsung mengamankannya.

"Itu ibarat tanda kehadiran IS (di Indonesia) atau memiliki hubungan dengan kelompok yang baru kembali dari Suriah," tandas Tito. (BN/YK/YR/SL/AFP/Ant/X-4)

[email protected]