Menteri Komit Perbaiki Kinerja

Penulis: MI/Tes/Jes/Wib/X-6 Pada: Kamis, 09 Apr 2015, 00:00 WIB DPR
Menteri Komit Perbaiki Kinerja

MI/PANCA SYURKANI

RENCANA pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla yang akan mengevaluasi Kabinet Kerja disambut sejumlah menteri. Mereka menegaskan komitmen untuk menggenjot kinerja agar performa kabinet kinclong. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan kinerja kementeriannya sesuai target yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi, seperti proses
APBN 2014 yang lancar. Ke depannya, kata dia, tinggal mengejar target penerimaan pajak dan juga penyalur an belanja negara. "Optimistislah tercapai," kata Bambang di kantornya, Jakarta, kemarin.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno tak menampik bila gejolak politik terjadi di dua partai politik, yakni PPP dan Partai Golkar. Namun, dia mengaku sudah seirama dengan Presiden. "Bicara keseluruhan saja, sebenarnya kondisi keamanan kita aman, kok. Jika kemarin masalah politik sempat heboh, tapi lebih internal saja kan," kata Tedjo seusai rapat di Gedung BPPT, Jakarta, kemarin.

Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan, meski kementeriannya terbilang baru, pihaknya sudah membuat sejumlah gebrakan, seperti pemberantasan illegal fishing (pencurian ikan). Selanjutnya, katanya, kementeriannya akan mempermudah masuknya kapal-kapal pesiar (yacht) ke Indonesia melalui Perpres No 180/2014. "Selama ini prosedur di Indonesia terbilang rumit, berbeda dengan Australia dan Singapura yang bisa mencapai masuknya yacht sebanyak 30 ribu. Padahal, ada banyak keuntungan yang bisa diambil dari masuknya kapal asing, salah satunya biaya parkir kapal," papar dia.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan elite Koalisi Indonesia Hebat di Istana Negara, Minggu (5/4) malam, Presiden Jokowi mengeluhkan kinerja beberapa pembantunya di kabinet yang masih memble. Kendati begitu, Jokowi belum memastikan akan merombak kabinet. Mesin belum bekerja Ketua Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi menilai masih ada gap antara Presiden Jokowi dan para menterinya. Begitu pula antarsesama kementerian, belum sinergis. "Masih belum sinkron sama sekali, mesinnya belum jalan. Tim ekonominya, tim politiknya, sekarang tidak bisa jalan sendiri-sendiri lagi," ucapnya di Istana Wapres, Jakarta, kemarin.

Sofyan melihat hambatan komunikasi di elite kekuasaan, seperti keluarnya Perpres No 39/2015 tentang Pemberian Uang Muka untuk Pembelian Kendaraan Pejabat. Sofjan mengatakan pemerintah tengah menimbang evaluasi kabinet. Ia menaksir, evaluasi akan memakan waktu sekitar satu bulan. "Setelah enam bulan (masa kerja), satu bulan evaluasi," pungkasnya.
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan evaluasi kabinet akan berdasarkan data konkret. Pertama, serapan anggaran. Kedua, pencapaian dari target yang dicanangkan Presiden Jokowi. Terlepas dari hasil, Andi mencontohkan menteri yang diakuinya sudah melakukan proses kerja yang 'luar biasa', yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.