Uang untuk Bayar Utang pun Ikut Ludes Terbakar

Penulis: MI/GANA BUANA Pada: Selasa, 21 Apr 2015, 00:00 WIB DPR
Uang untuk Bayar Utang pun Ikut Ludes Terbakar

MI/GANA BUANA

KOKOM, 38, lepas dari khusyuknya, saat mendengar suara gemerecik dan seng yang beradu-adu. Hawa panas yang dibawa angin terasa masuk ke rumahnya. Ia berhenti mengaji dan bergegas mengecek sumber bunyi di luar rumahnya, di kompleks pengepul sampah yang terletak di Gang Sriwijaya, Jalan Raya Caman, Kelurahan Jati Bening, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, kemarin.

Matanya terbelalak melihat lidah api yang menyala-nyala sedang bergerak memburu rumahnya. Dalam kepanikan ia tidak sempat berpikir panjang. Kokom pun pontang-panting menyelamatkan diri, tanpa sempat membawa apa pun juga yang ia miliki. ''Kalau terlambat keluar, saya pun sudah digulung api,'' ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.

Kokom menuturkan, api terlihat berasal dari salah satu lapak kosong yang sudah tidak digunakan. Diduga api muncul akibat korsleting listrik. Kebakaran bertambah hebat karena sebuah tabung gas milik penghuni lapak tersambar api dan meledak.

Akibat kebakaran itu, Kokom mengaku mengalami kerugian sekitar Rp20 juta. Yang membuatnya nelangsa, uang tunai Rp5 juta yang ia kumpulkan untuk membayar utang ikut ludes dilalap api.

''Itu uang juga hasil pinjam untuk bayar utang biaya operasi kuret,'' katanya dengan mata berkaca-kaca. Kandungan Kokom terpaksa dikuret di sebuah klinik karena saat hamil lima bulan, bayinya meninggal di dalam rahim. Ia terpaksa mencari uang pinjaman karena belum memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Selain Kokom, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 13.30 WIB itu membuat 19 keluarga kehilangan seluruh harta benda milik mereka. Senasib dengan Kokom, Sini, 60, mengaku kehilangan segala harta yang dimilikinya. Ia tak sempat membawa sepeser pun uang saat kejadian. Sebuah motor dan emas simpanannya pun terpaksa ditinggalkan demi menyelamatkan diri dari amukan api.

''Tidak sempat bawa apa-apa. Pakaian aja cuma ini yang dipakai. Saya tidak punya apa-apa,'' kata Sini lirih.

Berdasarkan pantauan, sedikitnya ada sekitar 20 lapak dan sebuah kontrakan dengan bangunan semipermanen habis terbakar di lahan seluas 500 meter persegi. Lahan tersebut merupakan milik warga sekitar yang disewakan kepada seorang bos pemulung bernama Warta. Lokasi itu disewakan per tahun dengan tarif sekitar Rp10 juta.

Kebakaran baru bisa dipadamkan sekitar pukul 15.00. Empat mobil pemadam kebakaran dikerahkan oleh dinas kebakaran setempat.

Hingga saat ini polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. ''Masih kita selidiki apa penyebabnya, jumlah kerugian dan korban pun masih ditelusuri,'' ungkap Kapolsek Pondok Gede Komisaris Muhammad Dafi ketika dihubungi, kemarin. (J-4)