RI Minta Tanggung Jawab Arab Saudi

Penulis: Pra/Pol/AFP/Drd/X-5 Pada: Rabu, 22 Apr 2015, 00:00 WIB DPR
RI Minta Tanggung Jawab Arab Saudi

ANTARA/HO/Aji Surya-Kemenlu
Kedutaan Besar Republik Indonesia setelah terkena serangan udara oleh sekutu Arab Saudi di Ibukota Yaman, Sana'a.

INDONESIA meminta pertanggungjawaban Arab Saudi atas hancurnya Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sana'a, Yaman, serta semua asetnya akibat serangan udara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi pada Senin (20/4).

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menjelaskan hampir 80% properti gedung dan mobil rusak. Selain itu, dampak serangan tersebut melukai dua staf KBRI dan satu WNI yang berada di Gedung KBRI.

"Saya telah meminta penjelasan Dubes Arab Saudi Mustafa Ibrahim Al-Mubarak. Dubes akan menyampaikan (pertanggunganjawaban) itu kepada pemerintahnya," ujar Retno seusai melakukan pertemuan dengan Mustafa di Jakarta Convention Center, kemarin.

Retno mengungkapkan jauh sebelumnya, Indonesia telah memberikan informasi kepada Arab Saudi mengenai longitude (garis bujur) dan latitude (garis lintang) tempat perwakilan Indonesia di Sana'a, baik KBRI maupun Wisma Indonesia.

"Kami memberikan koordinat seluruh tempat-tempat perwakilan Indonesia di Yaman. Harapannya karena ini adalah misi diplomatik, tempat-tempat tersebut harus diindungi," ujar Retno.

"Ini merupakan kewajiban dari semua pihak untuk melindungi perwakilan diplomatik negara mana pun. Jadi, dengan terjadinya insiden itu, kami butuh penjelasan mereka," tambahnya.

Terkait dengan evakuasi, saat ini ada 37 WNI, termasuk 17 orang yang menjadi korban serangan di KBRI Sana'a, sudah meninggalkan wisma Duta Besar menuju Hudaydah melalui jalur darat.

Pada bagian lain, Dubes RI di Yaman Wajid Fauzi yang saat ini berada di Salalah, Oman, mengatakan KBRI di Sana'a kini kosong.

"KBRI sekarang dijaga tentara Yaman," kata Wajid Fauzi, kemarin.

Ketua DPR Setya Novanto menyayangkan terjadinya serangan udara yang merusak KBRI di Yaman. Dia berharap pemerintah saat ini fokus menyelamatkan WNI di Yaman.

Hingga saat ini situasi di Yaman semakin genting. Kemarin, kapal induk Amerika Serikat, USS Theodore Roosevelt, bertolak menuju Laut Arab.

Washington menyatakan pengerahan kapal induk itu bertujuan memantau kapal-kapal Iran yang dicurigai memasok senjata ke pemberontak milisi Syiah Houthi.