Ribuan Prodemokrasi Berdemo Lagi

Penulis: Administrator Pada: Senin, 02 Feb 2015, 00:00 WIB DPR
Ribuan Prodemokrasi Berdemo Lagi

AFP/Philippe Lopez

RIBUAN demonstran prodemokrasi turun ke jalan-jalan di Hong Kong, kemarin, untuk pertama kalinya sejak demonstrasi massa yang memacetkan kota itu tidak lagi aktif sejak dua bulan lalu.

Lautan massa berpayung kuning, yang menjadi simbol kampanye, bergerak perlahanlahan melalui pusat Hong Kong dengan berteriak untuk 'hak pilih universal yang sejati'.

Pihak panitia yang menggagas unjuk rasa telah mengatakan aksi akan menarik 50 ribu orang.

Seorang wartawan AFP memperkirakan ribuan orang telah bergabung dalam barisan menjelang sore hari.

Namun, tidak ada perkiraan yang disampaikan pejabat kepolisian.

Polisi memperingatkan upaya untuk menduduki jalan utama akan dihalau, termasuk penyingkiran tenda-tenda yang dibangun massa seperti dalam protes pada Desember lalu.

Namun, tidak ada kelompok protes yang mengumumkan untuk melakukan pendudukan. Aksi yang sebagian besar membawa balon kuning tersebut berjalan damai dan tidak terjadi bentrok dengan aparat keamanan.

Unjuk rasa itu akan mengukur keinginan masyarakat untuk terus berjuang menuntut pemilihan kepemimpinan untuk wilayah Hong Kong secara bebas.

Pihak berwenang, dari unjuk rasa tahun lalu, tidak memberikan konsesi terhadap tuntutan aktivis dan ketegangan tetap tinggi di wilayah Tiongkok yang semiotonom tersebut. "Kami hanya ingin mengungkapkan sikap frustrasi kami terhadap pemerintah di Hong Kong," kata seorang pengunjuk rasa, Ronnie Chan, 40, pegawai bidang penjualan dan pemasaran. "Kami memahami sangat sedikit yang bisa kita lakukan, tetapi jika kita tidak berbicara tidak akan ada perubahan apa-apa."

Penggagas protes, Daisy Chan, mengatakan aksi unjuk rasa akan menunjukkan bahwa gerakan Occupy ialah kebangkitan politik.

"Di masa lalu, warga tersebut kurang terlibat dalam politik daripada sekarang. Gerakan Occupy mebangunkan mereka yang tertidur." Para pendiri gerakan tersebut, termasuk Benny Tai bersama dengan aktivis remaja Joshua Wong dan pemimpin mahasiswa lainnya, juga menghadiri aksi itu.

Aktivis mahasiswa Alex Chow mengatakan tidak ada rencana untuk mengambil kembali jalan-jalan yang pernah mereka duduki seperti da lam aksi tahun lalu.

"Kami tidak memiliki rencana (untuk menempati kembali). Jika orang lain ingin me lakukannya, mereka harus melakukannya sendiri," kata dia kepada AFP.

Analis politik dari Hong Kong Institute of Education, Sonny Lo, mengomentari aksi ujuk rasa itu dengan mengatakan, "Aksi protes itu menunjukkan kepada warga bahwa momentum prodemokrasi tidak mati." Akan tetapi, Lo juga percaya bahwa warga 'jemu' dengan protes penuntutan reformasi politik itu.

"Pada saat ini anggota masyarakat sudah lelah dengan politik. Para demokrat harus merancang strategi dengan hati-hati," pungkas Lo. (AFP/ Hym/I-3)