Jalur Alternatif di Banyumas Ambles

Penulis: LD/YK/X-8 Pada: Selasa, 03 Feb 2015, 00:00 WIB DPR
Jalur Alternatif di Banyumas Ambles

MI/Bagus Suryo

GUYURAN hujan lebat beberapa hari terakhir di sebagian besar wilayah di Indonesia menyebabkan sejumlah daerah terendam banjir dan jalan raya penghubung antarkota ambles. Jalur alternatif dari Purwokerto tujuan Yogyakarta dan Cilacap ambles di Gunung Tugel, Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Banyumas, Jawa Tengah, kemarin.

Akibatnya, jalan setempat ditutup dan kendaraan yang boleh lewat hanya sepeda motor. Jalan itu ambles sepanjang 50 meter tepat di tikungan dengan kedalaman 20-80 cm dan lebar 10-15 cm. Meski jalan masih bisa dilintasi sepeda motor, pengendara harus berhati-hati. Roda sepeda motor bisa masuk ke retakan jalan.

Satlantas Polres Banyumas mencegat kendaraan di wilayah utara, yakni Karangklesem, Purwokerto Selatan, dan di Patikraja di wilayah selatan. Polisi pun menutup jalan agar kendaraan tidak lewat jalur setempat.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Banyumas Irawadi yang mengecek langsung lokasi mengatakan sebelumnya sudah ada retakan di jalan tersebut. "Karena hujan deras, air masuk ke retakan dan membuat tanahnya menjadi labil. Kami akan menggandeng ahli geologi sebelum memperbaiki jalan itu," kata Irawadi.

Di sisi lain, hujan deras juga menyebabkan banjir bandang kembali melanda Desa/Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, pada Minggu (1/2)petang. Akibatnya, sekitar 46 rumah dan 5 ha tanaman padi terendam banjir dengan ketinggian hingga 80 cm. Banjir juga diperparah meluapnya Kali Pacal.

Puluhan rumah yang terendam banjir itu berada di RT 01, 02, 03, 06, dan 08 Desa/Kecamatan Gondang. Menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro, Nadif Ulfia, bencana banjir kerap melanda permukiman warga. "Kami masih mendata dampak kerusakan akibat bencana tersebut," ujar Nadif.

Selain Gondang, banjir bandang melanda Desa Palembon dan Simbatan, di Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jatim. Banjir kiriman itu terjadi setelah meluapnya Kali Mekuris. Akibatnya, belasan rumah dan jalan sepanjang 1,4 km terendam air, termasuk padi seluas 80 ha. Hingga kemarin petang, BPBD dan Dinas Pengairan menguras air di rumah warga dengan mesin pompa.