Harga Beras Premium Tembus Rp12.500

Penulis: UL/BB/LD/PO/N-3 Pada: Senin, 23 Feb 2015, 00:00 WIB DPR
Harga Beras Premium Tembus Rp12.500

ANTARA/Noveradika

HARGA beras di sejumlah daerah penghasil beras terus naik. Kemarin, harga tertinggi dilaporkan terjadi di Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat, senilai Rp12.500 untuk kualitas nomor satu.

"Setiap hari harga beras naik meski tidak besar. Saat ini, harga beras kualitas nomor dua sudah mencapai Rp11.500 dan kualitas tiga Rp11 ribu per kilogram," ungkap Wahyudi, pedagang beras di Pasar Baru Indramayu.

Ia menjelaskan pada pekan pertama Februari, harga beras kualitas 1 masih Rp10 ribu, kualitas 2 mencapai Rp9.800, dan kualitas 3 Rp9.600 per kilogram. "Harga beras belum pernah turun sejak Agustus 2014 lalu," ungkapnya.

Ia memperkirakan harga beras baru akan turun jika sudah memasuki masa panen raya. Saat ini, stok gabah kering simpan di tingkat petani sudah sangat menipis. Harganya pun sudah sangat tinggi, yaitu Rp700 ribu per kuintal.

Pun di Kota Cirebon, harga beras kualitas 1 juga mencapai Rp12.500 dan kualitas 2 Rp10.700 per kilogram. "Untuk beras kualitas 3 sudah tidak ada stok lagi," kata Fadillah, pedagang Pasar Pagi, Kota Cirebon.

Harga beras yang mencapai Rp10 ribu per kilogram membuat Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi bersiap menggelar operasi pasar beras murah bersama Bulog.

"Kenaikan harga beras saat ini relatif tak wajar. Kondisi itu diperparah dengan minimnya persediaan," kata Kepala Dinas Koperasi Sukabumi Ayep Supriyatna.

Di sejumlah pasar tradisional, harga beras naik rata-rata Rp2.000 per kilogram. Untuk beras kualitas medium, harga naik dari Rp7.500-Rp8.000 menjadi Rp10 ribu.

Harga beras yang mencapai Rp10 ribu juga dilaporkan terjadi di Purbalingga, Jawa Tengah. Harga naik dari sebelumnya Rp8.500 per kilogram.

"Harga beras naik karena petani belum memasuki masa panen. Pasokan dari petani tidak ada satu bulan terakhir," kata Suwati, 45, pedagang di Pasar Segamas.

Pasokan yang berkurang juga membuat harga beras di Kupang, Nusa Tenggara Timur, naik sepekan terakhir. "Persediaan beras yang ada terus berkurang," tutur Ama, pedagang di Pasar Kasih.