Fadli Zon Minta Pemerintah Fokus Bayar Utang Luar Negeri
Syuting Film Laga Dilarang di Paris
SETELAH insiden serangan di kantor tabloid satiris Charlie Hebdo yang menewaskan 20 orang, termasuk tiga pelaku bersenjata, terjadi di Paris, Prancis, bulan lalu, otoritas Paris menyiagakan personel keamanan di sejumlah lokasi yang dinilai sensitif, termasuk rumah ibadah, pusat perbelanjaan, dan kantor media.
Kini, bukan cuma keamanan yang diperketat, syuting film laga pun dilarang di Paris, termasuk adegan yang melibatkan polisi, tentara, atau jasa keamanan, juga adegan kejar-kejaran mobil.
"Pertimbangannya, aktor yang memakai seragam (polisi atau militer) dikhawatirkan bisa menjadi target teroris. Juga, pengambilan gambar dapat menimbulkan kebingungan bagi masyarakat umum selama masa yang sangat sensitif ini. Selain itu, penggunaan senjata palsu dan efek-efek ledakan juga dilarang," ungkap Sylvie Barnaud, pejabat polisi yang berwenang memberi izin syuting di luar ruang di Paris.
Larangan pengambilan gambar untuk film laga itu diterapkan di tempat-tempat umum termasuk di jantung Kota Paris. Berdasarkan peraturan keamanan darurat itu, syuting di luar tempat ibadah dan sekolah pun tidak lagi diizinkan. Pembatasan itu ditetapkan agar petugas kepolisian atau militer di lapangan tidak salah mengidentifikasi atau merespons, yang bisa berujung pada keputusan fatal.
Barnaud tidak tahu pasti sampai kapan larangan itu diberlakukan. Namun, melihat situasi Paris yang masih tegang, kebijakan tersebut dipastikan tidak akan dihapus dalam waktu dekat.
Prancis dengan keindahannya memang menjadi lokasi syuting kesukaan sineas, terutama untuk adegan laga yang menampilkan landmark terkenal, yakni Menara Eiffel dan Piramida Louvre.
Contohnya saja film laga box office besutan produser Luc Besson yang jadi hit tahun lalu, Lucy, yang tokohnya diperankan Scarlett Johansson. Salah satu adegannya menampilkan polisi yang kejar-kejaran di sebelah Piramida Louvre. "Jika Luc Besson ingin mengambil gambar adegan seperti itu saat ini, itu sudah tidak akan mungkin," ujar William Trillaud, koordinator produksi untuk film Lucy.
Akibat larangan itu, beberapa produksi film pun terganggu, termasuk film terbaru sutradara Paul Verhoeven berjudul Elle. Untuk film itu, Verhoeven malah berencana mengambil adegan di kantor kepolisian utama di Paris. Rencana itu pun diubah.
Syuting film lain, Flics Tout Simplement (Simply Cops), yang sedianya berisi adegan perwira polisi di luar sekolah, juga dibatalkan. "Ya, kami tadinya hendak mengambil adegan itu, tapi tidak diperbolehkan. Tentu saja kita harus menghormati aturan sehingga kami mengubah rencana produksi," kata sutradara film itu, Stephan Guillemet.
Tahun lalu, menurut Badan Statistik Paris, ada 930 film yang berlokasi syuting di Paris, termasuk 20 film Hollywood. Syuting sederet film laga hit dunia memang dilakukan di Paris. Sebutlah adegan kejar-kejaran mobil dalam The Bourne Identity (2002) yang masih menjadi film laga berkesan.
Kini, bukan cuma keamanan yang diperketat, syuting film laga pun dilarang di Paris, termasuk adegan yang melibatkan polisi, tentara, atau jasa keamanan, juga adegan kejar-kejaran mobil.
"Pertimbangannya, aktor yang memakai seragam (polisi atau militer) dikhawatirkan bisa menjadi target teroris. Juga, pengambilan gambar dapat menimbulkan kebingungan bagi masyarakat umum selama masa yang sangat sensitif ini. Selain itu, penggunaan senjata palsu dan efek-efek ledakan juga dilarang," ungkap Sylvie Barnaud, pejabat polisi yang berwenang memberi izin syuting di luar ruang di Paris.
Larangan pengambilan gambar untuk film laga itu diterapkan di tempat-tempat umum termasuk di jantung Kota Paris. Berdasarkan peraturan keamanan darurat itu, syuting di luar tempat ibadah dan sekolah pun tidak lagi diizinkan. Pembatasan itu ditetapkan agar petugas kepolisian atau militer di lapangan tidak salah mengidentifikasi atau merespons, yang bisa berujung pada keputusan fatal.
Barnaud tidak tahu pasti sampai kapan larangan itu diberlakukan. Namun, melihat situasi Paris yang masih tegang, kebijakan tersebut dipastikan tidak akan dihapus dalam waktu dekat.
Prancis dengan keindahannya memang menjadi lokasi syuting kesukaan sineas, terutama untuk adegan laga yang menampilkan landmark terkenal, yakni Menara Eiffel dan Piramida Louvre.
Contohnya saja film laga box office besutan produser Luc Besson yang jadi hit tahun lalu, Lucy, yang tokohnya diperankan Scarlett Johansson. Salah satu adegannya menampilkan polisi yang kejar-kejaran di sebelah Piramida Louvre. "Jika Luc Besson ingin mengambil gambar adegan seperti itu saat ini, itu sudah tidak akan mungkin," ujar William Trillaud, koordinator produksi untuk film Lucy.
Akibat larangan itu, beberapa produksi film pun terganggu, termasuk film terbaru sutradara Paul Verhoeven berjudul Elle. Untuk film itu, Verhoeven malah berencana mengambil adegan di kantor kepolisian utama di Paris. Rencana itu pun diubah.
Syuting film lain, Flics Tout Simplement (Simply Cops), yang sedianya berisi adegan perwira polisi di luar sekolah, juga dibatalkan. "Ya, kami tadinya hendak mengambil adegan itu, tapi tidak diperbolehkan. Tentu saja kita harus menghormati aturan sehingga kami mengubah rencana produksi," kata sutradara film itu, Stephan Guillemet.
Tahun lalu, menurut Badan Statistik Paris, ada 930 film yang berlokasi syuting di Paris, termasuk 20 film Hollywood. Syuting sederet film laga hit dunia memang dilakukan di Paris. Sebutlah adegan kejar-kejaran mobil dalam The Bourne Identity (2002) yang masih menjadi film laga berkesan.
