Proton Akui Jadi Mobnas Indonesia

Penulis: Micom Pada: Selasa, 10 Feb 2015, 00:00 WIB DPR
Proton Akui Jadi Mobnas Indonesia

AFP
Peluncuran Proton di Malaysia

PEMERINTAH Indonesia mengklaim nota kesepahaman (MoU) yang diteken PT Adiperkasa Citra Lestari dan Proton Holdings Bhd, Jumat (6/2), bukan bagian dari program mobil nasional (mobnas). Namun, pernyataan berbeda dilontarkan pihak Proton.

Dalam siaran persnya, Proton menyebut MoU dengan PT Adiperkasa Citra Lestari ialah untuk menciptakan kerja sama antara Malaysia dan Indonesia dalam rangka mengembangkan dan memproduksi mobnas Indonesia.

PT Adiperkasa Citra Lestari ialah perusahaan milik AM Hendropriyono yang menjadi penasihat tim sukses Jokowi Widodo pada Pilpres 2014.

"PROTON Holdings Berhad ("PROTON") today announced the signing of a Memorandum of Understanding (MoU) with PT Adiperkasa Citra Lestari ("PT ACL") to establish coo-peration ties between Malaysia and Indonesia ("Parties") in relation to the development and manufacturing of Indonesia National Car," demikian pernyataan Proton tertanggal 6 Februari dalam situs resminya.

Sebelumnya, pada penandatanganan MoU di Malaysia yang disaksikan Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak, CEO Proton Datuk Abdul Harith Abdullah mengatakan kerja sama itu akan bermanfaat bagi hubungan bilateral Indonesia-Malaysia.

MoU juga bertujuan untuk memajukan peluang bisnis di antara kedua perusahaan terkait dengan pengembangan dan pembuatan kendaraan yang diusulkan.

Namun, Presiden Jokowi berkukuh bahwa MoU itu merupakan kesepakatan yang bersifat bisnis dengan bisnis. "Itu kan business to business. Itu pun saya kira masih sebuah MoU yang awal sekali," kata Presiden di Manila, Filipina, kemarin.

Wapres Jusuf Kalla yakin pula bahwa MoU antara PT Adiperkasa Citra Lestari dan Proton tak melibatkan pemerintah. "Menyangkut dua perusahaan yang berniat membangun industri, silakan saja," ujarnya di Batam. Hanya, ia mengaku belum membaca isi MoU tersebut.

Potensi dalam negeri
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D Sugiarto enggan mengomentari MoU yang menurut pihak Proton untuk mengembangkan dan memproduksi mobnas Indonesia. "Kami tidak bisa memberikan keterangan apa-apa karena kami tidak tahu mengenai hal itu. Saat ini, Indonesia tidak mempunyai kriteria mobil nasional."

Menurut pengamat transportasi Djoko Setijowarno, tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan terkait kerja sama antara PT Adiperkasa Citra Lestari dan Proton. Menurutnya, Proton di Indonesia juga tidak terlalu laku. MoU itu pun masih penjajakan awal dan pemerintah belum memberikan insentif apa-apa.

Meski demikian, jika ingin mengembangkan mobnas, pemerintah sebaiknya mengoptimalkan potensi dalam negeri. "Kita kan punya Esemka dan beberapa orang mampu menciptakan mobil listrik dan mobil hemat energi," ujarnya. Pemerintah, imbuh Djoko, seharusnya memprioritaskan pengadaan bus untuk memperbaiki transportasi publik.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga mempertanyakan nasib Esemka yang sempat ingin dijadikan mobnas, tetapi sekarang malah menggandeng Proton. (MI/RIZKY NOOR ALAM/Jes/Mus/Ant/X-9)