Fadli Zon Minta Pemerintah Fokus Bayar Utang Luar Negeri
Pelaku Teror Bom Bermotif Sakit Hati
PELAKU teror paket bom yang menggegerkan warga Kampung Ciketing Asem, Mustikajaya, Kota Bekasi, Sabtu (21/2), menyerahkan diri pada Kamis (26/2) dini hari. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengungkapkan motif teror tersebut ialah sakit hati.
"Pelaku bernama Eko Suprapto," kata Kapolda dalam keterangan persnya di Kantor Polres Kota Bekasi, kemarin.
Dari keterangan Eko, petugas kemudian menangkap teman dekat Eko, Triwi, 45, yang dititipi bom di kediam-annya di daerah Petukang-an, Jakarta Selatan.
Kapolda memastikan aksi tersebut bukan bermotif terorisme. Kepada penyidik, Eko mengaku sakit hati karena korban yang ia teror diduga telah dua kali memperkosa anaknya. "Eko sakit hati dengan C (Cece) karena memperkosa putrinya dua kali," kata Unggung.
Dikatakan Unggung, bom yang digunakan untuk me-neror berdaya ledak rendah. Namun, jika mengenai orang dari jarak dekat, bom itu bisa mengakibatkan luka parah.
Sementara itu di Depok, Kepala Unit Reserse Keamanan Negara Polres Depok Ajun Komisaris Ari Hendro mengatakan pihaknya masih terus menyelidiki kasus le-dakan bom di ITC Margonda, Kota Depok, Senin (23/2).
Penyidik masih mencari tahu identitas pria berbaju oranye yang masuk melalui pintu utama ITC dan menuju lantai II dengan menenteng sebuah kardus yang diduga berisi bom, yang terekam kamera pengintai (CCTV). Dalam rekaman itu pelaku diketahui mengenakan tas punggung dan tas pinggang. "Pelakunya masih ditelusuri," tuturnya. (Gan/KG/J-4)
"Pelaku bernama Eko Suprapto," kata Kapolda dalam keterangan persnya di Kantor Polres Kota Bekasi, kemarin.
Dari keterangan Eko, petugas kemudian menangkap teman dekat Eko, Triwi, 45, yang dititipi bom di kediam-annya di daerah Petukang-an, Jakarta Selatan.
Kapolda memastikan aksi tersebut bukan bermotif terorisme. Kepada penyidik, Eko mengaku sakit hati karena korban yang ia teror diduga telah dua kali memperkosa anaknya. "Eko sakit hati dengan C (Cece) karena memperkosa putrinya dua kali," kata Unggung.
Dikatakan Unggung, bom yang digunakan untuk me-neror berdaya ledak rendah. Namun, jika mengenai orang dari jarak dekat, bom itu bisa mengakibatkan luka parah.
Sementara itu di Depok, Kepala Unit Reserse Keamanan Negara Polres Depok Ajun Komisaris Ari Hendro mengatakan pihaknya masih terus menyelidiki kasus le-dakan bom di ITC Margonda, Kota Depok, Senin (23/2).
Penyidik masih mencari tahu identitas pria berbaju oranye yang masuk melalui pintu utama ITC dan menuju lantai II dengan menenteng sebuah kardus yang diduga berisi bom, yang terekam kamera pengintai (CCTV). Dalam rekaman itu pelaku diketahui mengenakan tas punggung dan tas pinggang. "Pelakunya masih ditelusuri," tuturnya. (Gan/KG/J-4)