Fadli Zon Minta Pemerintah Fokus Bayar Utang Luar Negeri
Cerdas saja tidak Cukup
Kick Andy Heroes 2015, Andri Rizki Putra(dua kiri)--MI/Sumaryanto
KARENA patah hati dengan sistem pendidikan di Indonesia dan putus sekolah, Andri Rizki Putra, 24, mendirikan Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPAB).
Yayasan yang berdiri 2012 itu menciptakan sistem pendidikan kesetaraan yang gratis demi menolong orang-orang yang mengalami putus sekolah.
''Dulu kelas kami sempat didatangi ibu-ibu PKK setempat, disangka melakukan kegiatan yang tidak benar karena kita melakukan kegiatan belajar-mengajar di kamar dan garasi rumah salah seorang founder,'' ujarnya.
Namun, setelah melihat perkembangan yayasan, lingkungan sekitar justru berbalik mendukung kegiatan pendidikan nonformal yang didirikannya.
YPAB yang didirikan Rizki memiliki konsep pendidikan kesetaraan, yang menyelenggarakan program paket A, B, dan C secara praktis dan gratis.
Pemuda yang sehari-hari dipanggil Rizki itu menegaskan proses sekolah di YPAB mengedepankan proses belajar kepada para siswa yang ingin serius berkomitmen belajar, dengan jangka waktu minimal 2 tahun.
Kelas di YPAB Bintaro berlangsung setiap Selasa dan Kamis pukul 16.00-18.00, dan Sabtu pukul 14.00-18.00. Sementara itu, kelas belajar di Tanah Abang berlangsung pada Sabtu 14.00-18.00 & Minggu 10.00-14.00. Jumlah para relawan pengajar pun bertambah dengan sendirinya melalui info dari mulut ke mulut.
Saat belajar di YPAB, para murid selalu ditanamkan prinsip kejujuran. ''Dulu saya bersekolah di salah satu sekolah unggulan di Jakarta Selatan. Seharusnya sekolah unggulan menjadi sekolah percontohan. Tapi ternyata untuk menjadi contoh, mereka harus menghalalkan segala cara, salah satunya memberi sontekan saat ujian,'' ujarnya.
Saat melihat hal tersebut, dia berpikir tidak cukup dengan hanya menjadi pintar. Bagi nomine Kick Andy Heroes itu, yang dibutuhkan dalam pendidikan ialah attitude dan mindset, bukan sekadar nilai tinggi dan ijazah.
''Being smart is not enough, mereka juga harus punya attitude dan mindset yang baik,'' ujar dia.(H-5)
Yayasan yang berdiri 2012 itu menciptakan sistem pendidikan kesetaraan yang gratis demi menolong orang-orang yang mengalami putus sekolah.
''Dulu kelas kami sempat didatangi ibu-ibu PKK setempat, disangka melakukan kegiatan yang tidak benar karena kita melakukan kegiatan belajar-mengajar di kamar dan garasi rumah salah seorang founder,'' ujarnya.
Namun, setelah melihat perkembangan yayasan, lingkungan sekitar justru berbalik mendukung kegiatan pendidikan nonformal yang didirikannya.
YPAB yang didirikan Rizki memiliki konsep pendidikan kesetaraan, yang menyelenggarakan program paket A, B, dan C secara praktis dan gratis.
Pemuda yang sehari-hari dipanggil Rizki itu menegaskan proses sekolah di YPAB mengedepankan proses belajar kepada para siswa yang ingin serius berkomitmen belajar, dengan jangka waktu minimal 2 tahun.
Kelas di YPAB Bintaro berlangsung setiap Selasa dan Kamis pukul 16.00-18.00, dan Sabtu pukul 14.00-18.00. Sementara itu, kelas belajar di Tanah Abang berlangsung pada Sabtu 14.00-18.00 & Minggu 10.00-14.00. Jumlah para relawan pengajar pun bertambah dengan sendirinya melalui info dari mulut ke mulut.
Saat belajar di YPAB, para murid selalu ditanamkan prinsip kejujuran. ''Dulu saya bersekolah di salah satu sekolah unggulan di Jakarta Selatan. Seharusnya sekolah unggulan menjadi sekolah percontohan. Tapi ternyata untuk menjadi contoh, mereka harus menghalalkan segala cara, salah satunya memberi sontekan saat ujian,'' ujarnya.
Saat melihat hal tersebut, dia berpikir tidak cukup dengan hanya menjadi pintar. Bagi nomine Kick Andy Heroes itu, yang dibutuhkan dalam pendidikan ialah attitude dan mindset, bukan sekadar nilai tinggi dan ijazah.
''Being smart is not enough, mereka juga harus punya attitude dan mindset yang baik,'' ujar dia.(H-5)
