Gencar Kembangkan Bioteknologi

Penulis: Administrator Pada: Kamis, 26 Mar 2015, 00:00 WIB DPR
Gencar Kembangkan Bioteknologi

THINKSTOCK

BIOTEKNOLOGI merupakan teknologi dengan pemanfaatan mikroorganisme, tanaman, atau hewan lewat modifikasi proses seluler untuk menghasilkan produk yang bermanfaat.

Banyak negara menjadikan ilmu bioteknologi sebagai pertahanan terdepan ketahanan pangannya, khususnya di negara-negara maju. Penelitian bioteknologi mencakup berbagai bidang, yaitu pertanian, peternakan, farmakoseutika, kimia, pemrosesan makanan, dan fermentasi.

Di Indonesia, sumber daya manusia yang berkompetensi di bidang bioteknologi masih sangat sedikit dan terbatas. Padahal, perkembangan bioteknologi global dan bisnis yang terkait sangatlah menjanjikan.

"Tenaga terampil dan ahli yang kompeten di bidang  bioteknologi sangat diperlukan sekali. Pendidikan dan pengembangan SDM di bidang bioteknologi harus mendapat prioritas dan dukungan baik dari pemerintah, universitas, lembaga penelitian maupun perusahaan swasta terkait. Semua pihak harus mendukung agar SDM yang fokus pada bidang bioteknologi semakin banyak," ucap Reinhard Pinontoan, Ketua Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Pelita Harapan (UPH), belum lama ini.

Peluang yang ditawarkan dari perkembangan bidang bioteknologi harus dimanfaatkan. Hal itulah yang kemudian disadari UPH, yakni dengan mendirikan Program Studi Biologi S-1 dengan peminatan bioteknologi di bidang kesehatan dan industri, yang bernaung di bawah Fakultas Sains dan Teknologi.

Reinhard mengungkapkan prospek lulusan bioteknologi pun dapat bekerja di semua sektor baik industri bioteknologi atau di bidang yang terkait seperti kesehatan, farmasi, makanan, dan pertanian maupun peneliti.

Tak hanya itu, orang yang memperdalam bidang bioteknologi pun rupanya juga dapat terkait dengan bisnis. ­Lulusannya pun juga dapat terjun di dunia bisnis baik sebagai entrepreneur maupun profesional.

Produksi rekombinan insulin pada mikroorganisme untuk penderita diabetes dan tanaman transgenik yang tahan hama merupakan salah satu contoh pemanfaatan bioteknologi. "Hasil analisis DNA juga dapat digunakan sebagai penanda untuk pendeteksian baik penyakit maupun peningkatan produksi tanaman," ungkap Reinhard.

Di UPH, jelas Reinhard, konsep pembelajaran program bioteknologi tak hanya fokus pada materi, tetapi juga mementingkan transferable skill. "Proses belajarnya dilakukan dengan tutorial, yakni mahasiswa diberikan studi mandiri dengan kasus terkait dengan bahan kuliah," sebutnya.

Integrasi antara UPH dengan pusat riset Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) memberikan benefit bagi mahasiswa bioteknologi UPH dalam melakukan praktikum dan riset. Selain itu, sambung Reinhard, mahasiswa UPH diberikan kesempatan melakukan penelitian dalam bimbingan dosen sejak tahun pertama perkuliahan untuk melatih kemampuan problem solving. Proyek lainnya juga diberikan dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik secara tertulis maupun dalam presentasi.

Sejumlah prestasi yang telah diukir mahasiswanya antara lain juara Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2013 bidang teori biologi. Prestasi yang diperoleh tak hanya pada kompetisi OSN, tetapi juga dalam penelitian, penulisan ilmiah, serta kewirausahaan.

Salah satu kesuksesan lain diperoleh dari banyaknya penelitian dosen dan mahasiswa UPH yang selalu mendapat dana hibah dari Ditjen Pendidikan Tinggi. "Alumni kami banyak mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi di negara asing. Bahkan, banyak  alumnus yang mendapat kesempatan belajar S-2 di universitas terkemuka di seluruh dunia," pungkas Reinhard. (Irm/S-4)