Aneka Sajian Ikan di Kantin Kendal

Penulis: MI/ HERYADI Pada: Minggu, 29 Mar 2015, 00:00 WIB DPR
Aneka Sajian Ikan di Kantin Kendal

MI
MI

IKAN merupakan salah satu pangan yang kaya akan sumber protein hewani dan dipercaya baik bagi kesehatan jantung. Tak hanya ikan air laut, ikan air tawar dan ikan air payau pun memiliki manfaat yang baik bagi tubuh. Aneka masakan ikan, seperti digoreng, dibakar, dipepes, dan digulai membuat hewan air itu juga terkenal di kalangan pecinta kuliner.

Di Kantin Kendal, Jalan Kendal, Jakarta Selatan, aneka makanan ikan disajikan dengan resep khas Nusantara, salah satunya ialah ikan bandeng. Di rumah makan itu, ikan air payau itu tak hanya disajikan dengan cara presto seperti di kebanyakan tempat. Ikan bandeng dimasak tanpa duri dan digoreng hingga renyah.

Daging ikan bandeng yang gurih dibalut dengan tepung dan digoreng hingga berwarna kecokelatan. Kualitas bahan dipercaya menjadi rahasia kelezatan ikan bandeng renyah tanpa duri itu. Masakan selalu disajikan hangat, bahkan pembeli dapat melihat langsung proses memasak. Kerenyahan tepung roti yang membalut kelembutan daging ikan ditambah sambal goreng dan urap menjadikan makan serasa di rumah sendiri.

Itu pula yang ingin ditonjolkan oleh Kantin Kendal, yaitu menyajikan masakan rumahan, membuat pengunjung merasakan sensasi rumah saat makan di tengah kota.

"Untuk bahan, kami juga menggunakan yang tradisional. Pengolahannya dengan cara sederhana dan rumahan, pakai bumbu pasar, dan dihaluskannya pun dengan ulekan," terang Tri Utami Kusumadewi, tim support Kantin Kendal kepada Media Indonesia, Kamis (26/3).

Selain ikan bandeng, Kantin Kendal juga menyajikan kuliner ikan lainnya, seperti ikan cakalang, sambal roa, ikan patin, gulai ikan, dan pepes ikan mas. Tidak hanya dalam bentuk ikan secara utuh, ada pula modifikasi masakan ikan dengan cara lain seperti sambal goreng ikan teri, otak-otak, bakso ikan, siomay ikan, dan sosis ikan. Rentang harga makanan di kantin yang berdiri sejak 2010 ini, Rp15 ribu-Rp25 ribu per satu paket nasi dengan lauk.

"Favorit pengunjung ialah ikan patin karena ikan patin nonkolesterol. Tetapi, kami jarang masak patin, hanya untuk acara tertentu atau pesanan. Kami lebih sering menyajikan ikan cakalang atau ikan mas. Kalau makanan lain, siomay ikan tenggiri kami bisa dikatakan terbaik," tambah Dewi.

Gerakan Ayo Makan Ikan!
Aneka menu ikan yang terdapat di Kantin Kendal membuatnya menjadi pilihan untuk memulai gerakan Ayo Makan Ikan!

Gerakan itu digagas Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI XLIX (IKAL 49) dan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada Fakultas Hukum 1988 (KAGAMA FH88). Gerakan dipicu keprihatinan atas impor ikan yang masih terus terjadi. Itu sangat ironis mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi ikan berlimpah. Aneka jenis ikan dapat ditemui di lautan Indonesia. Potensi itu seharusnya dapat mencukupi kebutuhan konsumsi protein di Indonesia.

Selain itu, berdasarkandata Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, pada 2014 konsumsi ikan nasional hanya 38 kilogram per kapita par tahun. Bandingkan dengan Malaysiayang mencapai 70 kilogram dan Jepang 140 kilogram per kapita per tahun.

Oleh karena itu, pada 2019, pemerintah menargetkan konsumsi ikan nasional per kapita per tahun bisa 50 kilogram.

Gerakan itu dilakukan dalam bentuk roadshow ke beberapa kota di Indonesia. Roadshow pertama digelar di Kantin Kendal turut berpartisipasi untuk acara pada 26-28 Maret, disambung di Cijantung Mall pada 29-31 Maret, kemudian Cantya Hotel Yogyakarta pada 31 Maret-2 April, dan berakhir di Kantin Koperasi Primer Lemhannas pada 1-3 April.

"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam mendukung nelayan dan petani guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka," terang Jamaslin Purba, Ketua Kagama FH88. (*/M-3)