Empuknya Ayam Ngumpet dan Sate Goreng

Penulis: MI Pada: Minggu, 29 Mar 2015, 00:00 WIB DPR
Empuknya Ayam Ngumpet dan Sate Goreng

DOK.DSSEUHAH DA LADA

MEMASUKI Kota Bandung yang terkenal sebagai Paris van Java, sempatkan singgah ke Kota Lembang. Kota sejuk dan berhawa dingin itu menyajikan berbagai menu makanan menarik bagi pelancong untuk rehat.

Salah satunya ialah Restoran DSeuhah Da Lada yang terletak di Jalan Raya Lembang 121. Restoran ini siap memanjakan dan melayani pengunjung dengan menu andalan ayam ngumpet dan sate goreng.

Ayam ngumpet adalah ayam kampung yang dipotong-potong dan digoreng. Ayam goreng itu disajikan di atas nampan dan tersembunyi di bawah tumpukan daun pandan, daun jeruk, dan kecombrang.

Karena itulah dinamakan ayam ngumpet. Sepintas tampilannya mirip ayam tangkap asal Aceh.

Rasanya? Hmmm... sangat empuk dan gurih. Daun-daun yang menutupi ayam ngumpet juga bisa dimakan. Garing dan renyah dengan sedikit rasa pedas berpadu dengan keempukan ayam ngumpet.

Menurut pemilik DSeuhah Da Lada, ayam yang digunakan sebagai bahan ayam ngumpet ialah ayam kampung asal Aceh. Sebelum digoreng, ayam kampung itu direbus dengan bumbu racikan sendiri lalu digoreng kering bersama dedaunan itu.

"Dedaunan ayam ngumpet ini dapat dimakan, rasanya pedas dan nikmat," ungkap Lilis saat ditemui pekan lalu di restorannya yang teduh dan nyaman.

Selain digoreng, ayam ngumpet ada yang dibakar. Dalam sehari, DSeuhah Da Lada menghabiskan sedikitnya 80-100 ekor ayam kampung. Jika ingin membawa pulang, ayam ngumpet ini juga bisa dipesan. Harganya Rp134 ribu per boks.

Menu unik yang tidak boleh dilewatkan di Restoran DSeuhah Da Lada ialah sate goreng. Unik karena tidak ditusuk dengan bambu.

Sate ini terbuat iga sapi pilihan yang dilumuri saus panggang racikan rahasia restoran dan di atasnya ditaburi wijen. Sate goreng disajikan secara hot plate.

Saus panggang yang membasahi sate goreng rasanya pedas manis, tidak kalah empuknya dengan ayam ngumpet. Sekali mencicipinya, rasanya ingin kembali mencoba.

Seperti penyuka ayam ngumpet, penggemar sate goreng juga cukup banyak, seharinya paling sedikit 40 porsi habis terjual.

Pelanggan Dseuhah Da Lada, selain dari Indonesia, juga berasal dari Malaysia dan Timur Tengah. Karena itu, restoran ini juga menyediakan masakan khas Timur Tengah seperti nasi briyani. (Bay/M-6)