PPI Disiapkan Serap Beras dan Gabah

Penulis: MI Pada: Rabu, 22 Apr 2015, 00:00 WIB DPR
PPI Disiapkan Serap Beras dan Gabah

MI/LILIEK DHARMAWAN

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyiapkan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk ikut membeli gabah dan beras petani dengan dana komersial.

Langkah itu dilakukan supaya penyerapan gabah dan beras lebih banyak tanpa harus sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) No 5 tahun 2015. Kalau hanya Bulog, penyerapan harus sesuai dengan Inpres itu.

"Pembelian oleh PPI menggunakan dana komersial, sehingga tidak dibatasi standartertentu. Berbeda dengan Bulog yang harus mengacu pada Inpres," kata Rini seusai memulai panen di Desa Sidamulya, Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah, kemarin.

Pembelian oleh PPI disesuaikan dengan kualitas. Harga yang ditetapkan tidak harus sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP),karena tergantung kualitas. "Harga bisa lebih tinggi dari HPP. Makanya, dana yang dialokasikan adalah dana komersial," ujarnya.

Menurutnya, hasil pembelian oleh PPI tersebut akan tetap digunakan sebagai stok pangan nasional. "Prinsipnya, bagaimana gabah petani dapat diserap sebanyak-banyaknya," kata Rini.

Saat ini, di wilayah Jawa Timur, harga gabah petani cenderung di bawah HPP yang ditetapkan Rp3.700 per kg. Di Gresik, harga gabah kering sawah sempat mencapai Rp4.000-Rp4.200 per kg, saat ini hanya laku Rp3.500 per kg. Petani Bojonegoro juga harus puas dengan harga gabah Rp3.500 per kg. Bulog tidak menyerap gabah itu, sehingga petani memilih menyimpan hasil panen.

Di Sukabumi, Jabar, harga gabah Rp4.200 hingga Rp4.400 per kg. Harga di atas HPP itu menyulitkan Bulog menyerap gabah petani .

Adapun serapan beras Bulog Nusa Tenggara Timur masih rendah dari target 15 ribu ton, baru terserap 3 ribu ton. Kepala Bulog Divisi Regional NTT Mustofa Kamal, kemarin, mengatakan harga beras petani di kisaran Rp9.000-Rp10.000 per kg. Bulog sulit membeli karena HPP yang ditetapkan Rp7.300 per kg. (Tim/N-2)