Wakil Ketua BKSAP DPR Sebut Aksi Israel Genosida

Penulis: Micom Pada: Rabu, 16 Mei 2018, 11:49 WIB DPR
Wakil Ketua BKSAP DPR Sebut Aksi Israel Genosida

DOK DPR

WAKIL Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rofi Munawar mengecam keras tindakan Israel yang membunuh lebih dari 55 warga Palestina di perbatasan Israel. Hal itu terjadi bersamaan dengan prosesi pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jerusalem.

"Israel menembaki warga Palestina dengan brutal dan membabi buta. Itu bukti bahwa negara tersebut sengaja melakukan tindakan genosida dan pembunuhan terencana," ujar Rofi Munawar dengan nada keras di hadapan media, Selasa (15/5).

Menurutnya, AS harus bertanggung jawab atas seluruh peristiwa ini.

"Mereka berpesta di tengah hilangnya puluhan nyawa warga Palestina yang menuntut tanah mereka dikembalikan. AS telah berkontribusi dalam sejarah paling kelam proses perdamaian di Timur Tengah," imbuhnya.

Dalam peristiwa Senin (14/5), dikutip dari The Guardian setidaknya 55 warga Palestina tewas dan 2.400 lainnya terluka oleh pasukan Israel pada hari paling mematikan sejak perang Gaza 2014.

"Warga Palestina telah melakukan protes selama hampir enam minggu sebagai bagian dari protes Hari Nakba, tetapi kemarin, jumlah korban jiwa melonjak tajam bertepatan dengan hari ketika AS membuka kedutaannya di Jerusalem. Sungguh sangat tragis dan ironis. PBB tidak bisa hanya berdiam diri dan Harus segera bertindak!" seru Rofi.

Legislator asal Jawa Timur itu menjelaskan bahwa mayoritas dari mereka yang tewas adalah demonstran tidak bersenjata. Bahkan otoritas Palestina menuduh Israel melakukan pembantaian yang mengerikan dan menyerukan intervensi internasional untuk menghentikan pembunuhan.

"Pemerintah Indonesia harus menyampaikan protes atas peristiwa tersebut dan mengambil peran aktif dalam mendorong tindakan tegas terhadap Israel yang telah melakukan pembantaian secara sistematis dan massif," tegas Rofi.

Lebih dari 1.200 warga Palestina ditembak dan terluka selama protes pada Senin (14/5). Menurut kementerian kesehatan Palestina, korban di antaranya ialah enam anak-anak di bawah usia 18 tahun. Kematian termuda tampaknya adalah seorang anak laki-laki berusia 14 tahun bernama Ezzaldeen Al-sammak.

Sekitar 100 warga Palestina kini telah tewas di Gaza sejak para pengunjuk rasa memulai serangkaian pawai enam pekan lalu menuntut Hak untuk Kembali--hak bagi warga Palestina untuk kembali ke rumah nenek moyang mereka di tempat yang sekarang adalah Israel. (RO/OL-2)