Misbakhun Ajak Mahasiswa Bertransaksi Nontunai

Penulis: Antara Pada: Minggu, 03 Jun 2018, 12:21 WIB DPR
Misbakhun Ajak Mahasiswa Bertransaksi Nontunai

ANTARA/DHEMAS REVIYANTO

ANGGOTA Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengajak mahasiswa dan pemuda untuk membiasakan berbelanja dan bertransaksi secara nontunai karena lebih praktis dan aman.

"Mahasiswa sebagai agen perubahan bangsa harus dapat berperan menyosialisasikan program transaksi non-tunai kepada masyarakat," kata Misbakhun melalui siaran pers yang diterima, Minggu (3/6).

Menurut Misbakhun, program transaksi nontunai ini adalah bentuk penyederhanaan dalam bertransaksi di tengah masyarakat dan di Indonesia yang saat ini berkembang sistem digitalisasi sehingga mendukung program transaksi nontunai.

Saat menjadi pembicara pada seminar nasional bertajuk "Meningkatkan Partisipasi Masyarakat untuk Bertransaksi Nontunai" di Universitas Merdeka (Unmer) Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (2/6), ia mengatakan,  gerakan transaksi nontunai adalah program bersama pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Bank Indonesia (BI), yang salah satu sasarannya adalah mahasiswa dan pemuda.

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, persaingan global menuntut perbaikan dan kecepatan, termasuk dalam bertransaksi sehingga Presiden Joko Widodo mendorong seluruh kementerian dan lembaga untuk mulai beralih menggunakan transaksi nontunai dalam proses keuangan.    

"Masyarakat tidak perlu khawatir soal transaksi nontunai karena sistem pembayarannya dioperasikan secara langsung oleh BI, yakni bank sentral yang fungsinya mengelola devisa, menjaga stabilitas harga, dan nilai tukar rupiah," katanya.

Menurut Misbakhun, sistem pembayaran nontunai diatur dalam UU Bank Indonesia, pasal 1 Ayat (6), yakni BI berwenang untuk menetapkan kebijakan, mengatur, melaksanakan, memberi persetujuan, perizinan, dan pengawasan atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran.

BI, kata dia, memiliki lima peran dalam sistem pembayaran yang aman dan efisien, yakni sebagai pengawas, operator, fasilitator, regulator, dan perizinan.  

"Arah sistem pembayaran di Indonesia saat ini diberikan pilihan dan kemudahan dalam bertransaksi sehingga perlu dimanfaatkan dengan baik," ujarnya. (OL-2)