Pemerintah Diminta Tegas Hukum Agen Elpiji Nakal

Penulis: Antara Pada: Kamis, 07 Jun 2018, 12:49 WIB DPR
Pemerintah Diminta Tegas Hukum Agen Elpiji Nakal

ANTARA/Aprillio Akbar

LEGISLATOR meminta pemerintah memberikan sanksi lebih tegas kepada agen-agen elpiji nakal guna mencegah kelangkaan elpiji, khususnya tabung tiga kilogram bersubsidi, di berbagai daerah pada Lebaran 2018.

Anggota Komisi VII DPR Andi Yulianis Paris dalam rilis, Kamis (7/6), mengatakan, salah satu hal yang dicemaskan adalah konsumsi elpiji akan meningkat baik selama masa Lebaran.

Untuk itu, ujar dia, PT Pertamina (Persero) diharapkan betul-betul mengawasi agen serta memberikan sanksi tegas kepada agen nakal seperti yang mengoplos elpiji subsidi ke nonsubsidi.

"Ini yang tidak kami inginkan. Karena kasihan rakyat yang seharusnya mendapatkan elpiji subsidi tidak mendapatkannya," katanya.

Andi juga menginginkan pemerintah benar-benar memperhatikan stok elpiji tiga kilogram agar tidak terjadi kelangkaan menjelang Lebaran atau momen penting lain.

"Kami mendorong pemerintah untuk memperhatikan hal ini sebaik-baiknya agar tidak terjadi kelangkaan mendekati hari raya Idul Fitri," kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Menurut dia, setiap tahun di berbagai daerah selalu terjadi kelangkaan elpiji yang entah karena apakah barangnya benar-benar tidak ada atau karena distribusinya tidak tepat sasaran.

Ia berpendapat kelangkaan elpiji bersubsidi tersebut kerap menimbulkan kesimpangsiuran di tengah masyarakat. Hal tersebut, lanjutnya, karena di tingkat penyalur pertama yaitu stasiun pengisian elpiji dinyatakan tidak kekurangan stok, begitu pula di pangkalan besar.

Namun, ucapnya, di tingkat pangkalan atau eceran ternyata ada kelangkaan.

Sebelumnya, Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan pemerintah terus memantau dan memastikan ketersediaan BBM dan elpiji bagi masyarakat dan pemudik cukup selama Ramadhan dan Idul Fitri 2018.

Pertamina juga dilaporkan telah mengantisipasi puncak atau lonjakan kebutuhan elpiji selama Ramadhan dan Lebaran 2018 sebesar 17% dari kondisi normal.

Vice President Gas Domestik Pertamina Kusnendar dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, 16 Mei lalu, mengatakan Pertamina memproyeksi kenaikan permintaan elpiji pada puncaknya terjadi pada H-7 Lebaran mencapai 27.000 metrik ton dari kondisi normal 23.124 metrik ton.

Kusnendar menjelaskan Pertamina pada masa Satgas Lebaran menambah stok dan penyaluran elpiji sebanyak empat persen dari kondisi normal 23.124 metrik ton menjadi 24.113 metrik ton.

Menurut dia, pengalaman 2017, kenaikan permintaan elpiji rata-rata pada Ramadan dan Lebaran mencapai 3%, namun sebagai antisipasi, Pertamina menambah pasokan sebesar 4% dari biasanya. (OL-2)