Ketua DPR: Polri Perlu Lanjutkan Reformasi Internal

Penulis: Golda Eksa Pada: Rabu, 11 Jul 2018, 13:34 WIB DPR
Ketua DPR: Polri Perlu Lanjutkan Reformasi Internal

DPRRI

PELBAGAI aduan masyarakat terkait kinerja Korps Bhayangkara sejatinya dapat ditindaklanjuti dengan kinerja maksimal. Polri pun masih perlu melakukan pembenahan internal demi mempertahankan cinta dan simpati publik yang telah diberikan.

Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo menyampaikan hal itu pada HUT ke-72 Polri. Menurut dia, untuk melanjutkan reformasi di tubuh institusi tersebut, Kapolri Jenderal Tito Karnavian pasti tahu apa saja langkah yang perlu dilakukan.

Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo, menilai pengabdian berkesinambungan Polri dalam menjaga keutuhan NKRI, termasuk mewujudkan keamanan dan ketertiban umum terbukti mendapat apresiasi yang tinggi dari berbagai elemen masyarakat.

"Kendati Polri sendiri masih harus melakukan sejumlah perbaikan pada lingkup internal, cinta dan simpati masyarakat kepada Polri sudah terlihat nyata dan patut dijadikan pijakan untuk melanjutkan reformasi internal," ujar Bamsoet melalui keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Rabu (11/7).

Banyak program terkait tugas kepolisian yang berhasil dilaksanakan. Contohnya, konsistensi Densus 88 Antiteror dalam memberantas sel-sel teroris di Tanah Air. Polri juga mampu mengantisipasi ancaman dari para WNI simpatisan kelompok radikal Islamic State (IS) yang kembali dari Irak dan Suriah.

"Ketika beberapa elemen masyarakat coba merongrong NKRI dan Pancasila, Polri merespons semua rongrongan itu dengan langkah dan tindakan yang terukur," katanya.

Polri yang mengusung jargon promoter (profesional, modern, dan terpercaya) juga gencar memerangi sindikat narkotika. Bahkan, sambung dia, pasukan Tri Brata peduli pada persoalan kebutuhan pokok masyarakat, seperti membentuk Satgas Pangan guna memperkecil ruang gerak spekulan di pasar.

"Lebih dari itu, Polri pun dengan cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman sehingga mampu memberikan respons yang tepat pada kejahatan siber hingga penyebarluasan hoaks atau berita bohong." tandasnya.

Menurut dia, Tito selaku pimpinan Polri berhasil meyakinkan seluruh elemen bahwa institusinya merupakan alat negara yang siap mengayomi, melindungi, dan melayani masyarakat. Itulah realitas dari sejumlah progres dan gambaran kinerja yang dilakukan kepolisian.

"Sebaliknya, kepercayaan dan simpati masyarakat kepada Polri pun terus meningkat. Masyarakat selalu berharap dan mendorong Polri untuk menindak individu atau kelompok orang yang nyata-nyata bertindak menganggu keamanan dan ketertiban umum. Masyarakat juga memberi dukungan solid ketika Polri menindak kelompok yang ingin merongrong Pancasila dan mengganggu keutuhan NKRI," katanya.

Politisi Partai Golkar, itu mengemukakan saat ini masyarakat berani mengekspresikan simpati dan duka cita ketika ada personel yang menjadi korban tindak kriminal maupun korban serangan dari para terduga teroris.

Ekspresi publik tentang kepercayaan dan simpati kepada Polri terlihat nyata ketika dalam beberapa kesempatan masyarakat justru membanjiri kantor-kantor polisi dengan karangan bunga. Sedangkan di dunia maya, para netizen tak segan-segan membangun semangat dukungan kepada Polri.

"Kendati kurva cinta dan simpati publik kepada Polri terus membaik, pekerjaan Jenderal Tito belum selesai. Publik mencatat bahwa masih ada oknum prajurit Polri berperilaku menyimpang. Kualitas layanan publik yang terus membaik kadang-kadang masih saja dinodai oleh tindakan oknum yang mencari uang sogok," tandasnya. (OL-7)