Pimpinan DPR Salurkan Bantuan ke Korban Gempa NTB

Penulis: Micom Pada: Rabu, 01 Agu 2018, 13:15 WIB DPR
Pimpinan DPR Salurkan Bantuan ke Korban Gempa NTB

Dok DPR

WAKIL Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyalurkan bantuan DPR RI kepada masyarakat yang menjadi korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (1/8). Selain itu, Fahri yang didampingi dua anggota DPR dari dapil NTB, Lalu Gede Syamsul Mujahidin (Fraksi Hanura) dan M. Syafruddin (FPAN), serta tim dari DPR, juga memantau aktivitas tanggap darurat gempa yang terjadi Minggu (29/7) lalu.

Fahri mengatakan bahwa total bantuan yang dibawanya atas amanah dari pimpinan dan anggota DPR, untuk masyarakat korban gempa Lombok adalah sebesar 100 juta rupiah, berupa sembako dan uang tunai.

"Bantuan ini, dari anggota dan pimpinan DPR yang menitipkan gaji mereka untuk korban. Ketua DPR juga menitipkan sekitar 50 juta sehingga total dana yang terkumpul sebesar 100 juta rupiah," sebut Fahri saat mengunjungi tenda pengungsian.

Kunjungan Fahri beserta rombongan dari DPR ke lokasi gempa Lombok in difokuskan ke dua daerah, yakni Desa Obel-obel dan Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur. Pasalnya,  ke dua daerah ini episentrum gempa dan terdampak sangat parah, namun minim penanganan sehingga rata-rata korban mengalami trauma berat.

Fahri dan rombongan juga memberikan motivasi agar warga tidak takut dan kembali beraktifitas seperti biasa.

"Kita harus ingat, ketika lahir semua tidak ada yang membawa apa-apa dari rahim ibu. Jadi ketika kita nanti dipanggil Allah, semua yang ada di dunia ini juga bakal kita tinggalkan. Artinya, kita tidak boleh sedih terus-menerus. Mari sama-sama bangkit dan gotong royong untuk membersihkan sisa-sisa bangunan yang rusak," ajaknya.

Kepada anak-anak, Fahri meminta agar kembali ke sekolah, tidak boleh putus belajar meski gedung sekolah rusak.

"Bapak-bapak dari BNPB dan lembaga lain sudah mendirikan sekolah darurat di tenda-tenda, ini harus dimanfaatkan," papar Fahri seraya juga mendesak pemerintah, agar segera menuntaskan dan menyalurkan bantuan nyata ke para korban, khususnya bantuan fisik atau rumah.

"Karena ada beberapa warga yang rumahnya hancur rata dengan tanah. Ini prioritaskan dahulu," tambahnya lagi.

Fahri juga menjelaskan, bahwa potensi bahaya yang mungkin terjadi selain gempa bumi, di Lombok Timur yaitu gerakan tanah. Sebbab. berdasarkan laporan yang diterimanya, pihak PVMBG telah melakukan pemetaan di beberapa wilayah.

"Titik yang terjadi kerusakan tanah karena proses deformasi atau gerakan tanah sebaiknya tidak digunakan pembangunan kembali rumah rusak berat," pungkasnya.

Diketahui, gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter dengan kedalaman 24 km mengguncang pulau Lombok dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat, dan Pulau Bali, pada hari Minggu (29/7/2018). Sedang pusat evakuasi terjadi di wilayah Sembalun yang merupakan salah satu pos pendakian menuju Gunung Rinjani yang sedang ramai pengunjung.

Hingga Senin (30/7), terdapat 543 orang pendaki yang berhasil dievakuasi setelah sempat terjebak akibat 4 dari 5 jalur pendakian putus akibat gempa.

Selain korban jiwa 16 orang dan 300 lebih warga terluka, gempa di Lombok Timur menimbulkan kerusakan fisik parah pada ribuan bangunan rumah, gedung fasilitas publik dan perkantoran.

Pemerintah provinsi NTB menetapkan waktu tanggap darurat hingga Kamis (2/8) dan berbagai unsur dari kementrian terkait, lembaga sosial kebencanaan dan TNI – Polri telah tiba untuk menolong warga dan melakukan evakuasi.(RO/X-10)