Viva Yoga: Beberapa Perairan Indonesia Sudah Overfishing

Penulis: MICOM Pada: Selasa, 14 Agu 2018, 16:24 WIB DPR
Viva Yoga: Beberapa Perairan Indonesia Sudah Overfishing

Dok DPR RI

WAKIL Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi mengatakan, tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa perairan di Indonesia sudah overfishing, seperti di perairan Laut Utara Jawa, Selat Mala dan Selat Sulawesi. Namun, dengan kondisi tersebut menjadi tantangan untuk membenahi masalah overfishing itu.

"Apalagi di daerah lain, potensi ikan sangat melimpah seperti di perairan Laut Arafura," sebut Viva saat menjadi narasumber Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat dengan membedah buku 'Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia' karya Rokhmin Dahuri dan 'Pengelolaan Bioekonomi Dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap' karya Nimmi Zulbainarni di Perpustakaan MPR RI di Kompeks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (13/8).

Politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu berharap dalam melakukan pembenahan, yang rusak diperbaiki dan ditumbuhkembangkan. Sedangkan yang masih bagus harus dipertahankan dan dikelola dengan baik. Karenanya, perlu adanya komitmen dan dukungan aplikasi regulasi Pemerintah Daerah (Pemda), dalam menerapkan undang-undang yang ada.

Seperti amanat dalam UU nomor 27 tahun 2007 jo UU nomor 1 tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Dalam Pasal 7 BAB IV perencanaan belum sepenuhnya dibuat, diantaranya adalah rencana strategis, rencana pengelolaan dan rencana aksi pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Hal ini, menurut Viva, menjadi kunci penting dalam pengelolaan kelautan perikanan menuju arah yang ideal, karena tidak mungkin akan terwujud Zona Rinci di setiap Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, tanpa ada dukungan regulasi Pemerintah Daerah.

"Indonesia, perlu melakukan harmonisasi atau penyesuaian regulasi Undang-Undang Perikanan yang membuka accses right bagi pihak asing menjadi close accses bagi pihak asing agar sejalan dan sinkron dengan perarturan lainnya," kata Viva.

Rohmin Dahuri dalam buku yang ditulisnya menyebutkan, salah satu gagasan cemerlang Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang mendapat dukungan publik dengan penuh antusiasme adalah tekadnya untuk mewujudkan Indonesia sebagai PMD (Poros Maritim Dunia), yakni Indonesia yang maju, sejahtera, dan berdaulat berbasis pada ekonomi kelautan, hankam dan budaya maritim.

"Lebih dari itu, Indonesia kelak diharapkan menjadi rujukan bagi bangsa-bangsa lain di dunia dalam berbagai bidang kelautan, mulai dari ekonomi, IPTEK, hankam sampai cara menata pembangunan kelautan (ocean governance)," ucapnya.

Visi Presiden Jokowi, menurut bekas Menteri Kelautan dan Perikanan itu, sangat tepat dan beralasan. Pasalnya, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang tersusun atas lebih dari 17.000 pulau, dirangkai oleh 95.181 km garis pantai (terpanjang kedua setelah Kanada), dan sekitar 70% wilayahnya berupa laut.

"Di wilayah pesisir dan laut itu terkandung beragam SDA (Sumber Daya Alam) dan jasa-jasa lingkungan (environmental services) yang sangat besar dan belum dimanfaatkan secara optimal," katanya. (RO/OL-7)