Utut Adianto: Nilai Perdagangan Indonesia-Chile Surplus

Penulis: MICOM Pada: Senin, 03 Sep 2018, 13:54 WIB DPR
Utut Adianto: Nilai Perdagangan Indonesia-Chile Surplus

Dok DPR RI

WAKIL Ketua DPR RI Utut Adianto menyampaikan bahwa Chile merupakan negara yang ekonominya termakmur di kawasan Amerika Latin. Hal tersebut disampaikan Utut saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Chile di Santiago.

"Kita pahami kalau dari sisi sumber daya alam, Chile tidak semelimpah negara-negara tetangga, namun Chile menjadi negara yang ekonominya termakmur di kawasan Amerika Latin," ungkap Utut, Senin (3/9)

Lebih lanjut, Utut sampaikan bahwa pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Chile banyak hal yang dibahas terutama dalam rangka peningkatan kerja sama kedua negara dan tindak lanjut dari MoU-MoU yang belum terselesaikan.

"Kita tahu bahwa, Chile merupakan negara yang memanjang bentuknya di sini ada Pegunungan Andes dan pegunungan lainnya. Mereka bisa mendapat penghasilan yang sangat besar dari pariwisata, tentu ada baiknya kita belajar dari mereka dan mereka juga membuka ruang untuk kerja sama yang lebih baik lagi. Kita sendiri menyatakan Indonesia sebenarnya Pasar Besar untuk investasi mereka," jelas Utut.

Indonesia merupakan negara penghasil Indomie terbesar dan juga penghasil makanan dan minuman yang tersedia setiap saat yang sebetulnya dibutuhkan. Utut mendorong agar KBRI di Chile bisa memfasilitasi akan potensi tersebut.

"Kalau dari nilai perdaganganya, kita saat ini sudah surplus, jadi surplusnya sudah diangka 60 juta USD, total perdagangan kedua negara mendekati 300 juta USD persisnya diangka 278 juta USD, sekarang yang perlu didorong lagi selain perdagangan yang sudah establish, potensi kerja sama kedua negara harus kita maksimalkan," jelasnya.

Sebagaimana diketahui bahwa, Pemerintah Indonesia dan Republik Chile telah menandatangani Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang akan menghapuskan tarif bea masuk produk dalam negeri untuk 7.669 pos tarif atau hampir 90% dari seluruh pos tarif Chile.

Utut juga menyadari bahwa ada satu hal hambatan yang tidak mudah bagi kedua negara yaitu jarak antara kedua negara yang begitu jauh. Namun, Utut menegaskan bahwa Indonesia harus tetap memperluas pasar dan membuat diversifikasi patner di seluruh dunia. Jadi, kerja sama tidak bisa hanya dengan satu negara makin banyak berhubungan dengan negara lain itu akan semakin baik.

"Kita sejak tahun 2016 nilai perdagangan dengan Chile sudah suprlus diangka sekitar 60 juta USD, namun itu belum menggambarkan potensi sesungguhnya, kita mendorong dan akan kita jembatani agar potensi kerja sama keduanya bisa maksimal karena selama ini kita belum terbuka dengan potensi kerja sama yang ada" tegas Utut. 

Utut juga sampaikan bahwa jika Staf KBRI di Chile kurang maka dia akan mendorong adanya penambahan staf guna memaksimalkan potensi kerja sama kedua negara. (RO/OL-7)