Fahri Hamzah Terima Kunjungan Mahasiswa UIN Alaudin Makassar

Penulis: MICOM Pada: Selasa, 04 Sep 2018, 22:57 WIB DPR
Fahri Hamzah Terima Kunjungan Mahasiswa UIN Alaudin Makassar

MI/SUSANTO

WAKIL Ketua DPR RI Fahri Hamzah menjelaskan kondisi DPR RI hari ini berbeda dengan DPR RI di era pemerintahan jaman dahulu, yakni selama 18 Agustus 1945 dan juga DPR RI era kepemimpinan Orde Baru dimana kepemimpinan yang absolut dan otoriter.

"Maka, DPR hari ini beda dengan DPR jaman dahulu. Ini adalah DPR demokrasi, karena dia nyantol di konstitusi yang demokrasi. Kalau DPR jaman otoriter itu adalah embel-embel dari eksekutif. Tapi kalau DPR di jaman demokrasi adalah lembaga independen. Itu pun, menurut saya belum terlalu independen. Saya termasuk yang mempejuangkan di gedung ini lebih kepada independensi," kata Fahri saat menerima kunjungan Mahasiswa UIN Alaudin Makassar dalam rangka kegiatan praktikum kompetensi yang bertajuk Undang-undang Politik Pemilu dan Masa Depan Demokrasi di RI, di Ruang Abdul Muiz DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/9).

Oleh karena itu, sambung politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, anggota dewan harus memiliki wawasan yang luas seperti para intelektual dan founding fathers bangsa ini.

"Kaum intelektual dan founding fathers kita dulu, tidak ada yang (berpikir) lokal. Otaknya mereka itu otak dunia. Soekarno, Hatta, Syahir, Tan Malaka, Agus Salim, semuanya itu adalah intelektual-intelektual dunia," beber anggota DPR RI dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu lagi.

Fahri pun menyebut salah satu contoh seperti pemikiran-pemikiran Natsir tentang bagaimana agama dan negara dapat jalan bersamaan. "Pemikiran seperti itu adalah pemikiran yang mahal," ucapnya. (RO/OL-7)