Pemerintah Diminta Perkuat Bulog

Penulis: Bagus Suryo Pada: Minggu, 11 Nov 2018, 17:27 WIB DPR
Pemerintah Diminta Perkuat Bulog

ANTARA

ANGGOTA Komisi XI DPR Andreas Eddy Susetyo menyatakan pemerintah harus segera bertindak dengan memperkuat Badan Urusan Logistik (Bulog) langsung di bawah presiden.Hal itu diungkapkan Andreas menyikapi hambatan yang dihadapi Bulog selama ini dalam menyerap beras, tapi kesulitan menjualnya di pasar. Praktis beras cadangan pemerintah hanya untuk operasi pasar dan bencana alam. Kalaupun memproduksi beras komersial harus berhadapan dengan pedagang besar. Di sisi lain, pemerintah daerah sekarang jarang yang membeli beras bulog untuk Bantuan pangan nontunai (BPNT) pengganti beras sejahtera (rastra). Akibatnya beras Public Service Obligation (PSO) tak terserap secara optimal.

"Harusnya dikembalikan menjadi badan penyangga stabilitas pangan di bawah presiden, sekarang kan masih di bawah BUMN," tegas Andreas kepada wartawan di Malang, Jawa Timur, Minggu (11/11).

Menurut Andreas, selama di bawah BUMN, Bulog dituntut tidak boleh merugi kendati kerap melakukan OP ketika terjadi gejolak harga beras di pasar."Selama di bawah BUMN tidak boleh rugi. Kalau operasi pasar kan jelas rugi. Dari itu saja tidak ketemu," katanya.

Faktanya sekarang Bulog kesulitan menjual beras premium ke pasar. Sedangkan stok beras menumpuk di gudang. Terkait hal itu, Kepala Perum Bulog Divre Jatim Muhammad Hasyim mengungkapkan realisasi pengadaan beras sudah mencapai 697 ribu ton tahun ini.Kendati pengadaan itu baru 55%, ia memastikan Jatim tidak akan kekurangan beras karena stoknya cukup banyak. Namun, stok melimpah itu tidak diimbangi dengan penyerapan beras PSO. "Itu yang kami pikirkan, mudah-mudahan ada solusi dari pemerintah," tegas Hasyim.

Apalagi beberapa bulan kedepan panen raya, pemerintah pasti minta bulog membeli beras hasil panen petani. "Nanti saat panen, beras minta dibeli bulog. Bulog sendiri kesulitan menjual. Padahal beras rusak bila terlalu lama disimpan," tuturnya.

Hasyim mengungkapkan diaturan jelas menyebutkan Bulog diminta oleh pemerintah untuk menyerap beras petani. Sedangkan pemerintah menyediakan outlet untuk Bulog. Realisasi outlet itu sampai sekarang masih menunggu pemerintah.(OL-6)