PSSI Perlu Bangun Sistem Antikorupsi

WAKIL Ketua Komisi X DPR RI Reni Marlinawati mencermati perkembangan yang terjadi di Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) hanyalah mengulang peristiwa-peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi. Masalahnya tidak beranjak dari masalah sebelumnya yang ujungnya soal transparansi dalam pengelolaan organisasi. Karena itu perlu dibangun sistem antikorupsi agar internal PSSI menjadi lebih baik.
Reni mendorong stakeholder sepak bola di Indonesia untuk melakukan lompatan besar dengan melakukan reformasi di internal organisasi yang bercirikan anti-korupsi, transparan, akuntabel dan kredibel. “Sebagai lembaga publik, kami sarankan PSSI dapat menggandeng KPK dan lembaga penegak hukum untuk merumuskan peta jalan reformasi di internal organisasi,” ujar Reni, Jumat (22/2).
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mendorong pemerintah untuk mengawal proses reformasi di internal PSSI dengan meminimalisir tarikan politik praktis dalam proses perubahan di internal organisasi. Langkah ini semata-mata dimaksudkan agar PSSI benar-benar berubah lahir dan batin. Ia menegaskan, PSSI harus bersih lahir dan batin.
“Perubahan di internal PSSI ini menjadi langkah simultan dengan upaya Satgas Mafia Bola Polri dalam pengungkapan pat gulipat skor pertandingan bola. Upaya bersih-bersih Satgas Mafia tanpa ada dampak konkret jika di internal organisasi PSSI tidak ada perubahan sistem yang antikorupsi,” pesan legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat IV itu. (RO/OL-6)