Komisi I DPR Minta Pemerintah Selandia Baru Beri Rasa Aman

Penulis: Micom Pada: Minggu, 17 Mar 2019, 18:05 WIB DPR
Komisi I DPR Minta Pemerintah Selandia Baru Beri Rasa Aman

KOMISI I DPR meminta pemerintah Selandia Baru memberikan jaminan rasa aman kepada setiap komunitas muslim.

"Sehingga, komunitas muslim di sana bisa menjalankan ibadah dan aktivitas rutin lain tanpa dihinggapi rasa cemas dan khawatir akan keselamatan jiwa," tutur Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Al Masyhari dalam keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Minggu (17/3).

Dia menambahkan, Komisi I DPR RI melihat umat manusia berada dalam bahaya kehancuran ketika kebencian dibiarkan menang. "Untuk itu, setiap aksi teror harus dihentikan oleh siapapun tanpa memandang latar belakang ras, agama, dan suku."

Komisi I DPR RI, lanjut dia, mengajak kepada semua pihak untuk saling menjaga sikap toleransi, saling memahami dan memaafkan. "Kami percaya, pemerintah Selandia Baru akan memastikan keadilan ditegakkan, tetapi kita tidak dapat melupakan kita perlu, bahkan lebih, untuk berjuang dalam toleransi, saling memahami, dan memaafkan."

Lebih lanjut, Abdul Kharis menambahkan, Komisi I DPR RI mengutuk keras serangan teroris terhadap warga sipil yang tidak bersalah di Masjid An Noor Kota Christcurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3).

Baca juga: Fahri Hamzah: Islamophobia Bahaya Bagi Masa Depan Umat Manusia

"Komisi I DPR RI tidak dapat membenarkan aksi biadab teror penggunaan kekerasan terhadap mereka yang tidak bersalah, apalagi di tempat yang damai dan tenang."

Terhadap korban dan keluarga, jelas dia, Komisi I DPR RI menyatakan prihatin sekaligus belasungkawa. "Hati kami tertuju kepada para korban dan keluarga mereka. Semoga Tuhan memberi mereka kedamaian. Kami turut berduka bersama warga Christchurch dan Selandia Baru."

 

Secara khusus, lanjut dia, DPR turut berduka atas meninggalnya warga negara Indonesia (WNI) Lilik Abdul Hamid (Pak Lilik) dalam peristiwa serangan teror Mesjid di Christchurch.

Dia juga mengapresiasi Menteri Luar Negeri RI yang telah menyampaikan belasungkawa langsung kepada istri almarhum, Nina Lilik Abdul Hamid, melalui sambungan telepon dan Duta Besar RI bersama segenap masyarakat Indonesia di Christchurch yang juga telah mengunjungi kediaman keluarga almarhum di Christchurch.

Begitupun, KBRI Wellington yang telah menjenguk WNI yang menjadi korban penembakan Zulfirman Syah di RS Christchurch Public Hospital yang masih terus mendapatkan perawatan medis dari pihak RS.

Kondisi anak dari Bapak Zulfirman Syah yang juga tertembak, saat ini diketahui sudah stabil. KBRI Wellington terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk memfasilitasi berbagai kebutuhan keluarga korban  yang terkena dampak aksi  di Christchurch. (A-1)