WAKIL Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai bahwa pemilihan umum (pemilu) yang digelar secara bersamaan antara Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) menyebabkan efek buruk yang tidak terprediksi sebelumnya.
"Efek buruknya adalah Pileg yang tidak relevan, karena semua fokus tertuju pada pilpres," ujar Fahri kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (5/4).
Lanjut Fahri, efek buruk ini yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Menurutnya, keinginan sebagian kalangan untuk menyederhanakan atau menyamakan waktu Pileg dan Pilpres menyebabkan biaya justru tidak berkurang. Selain itu, sambung dia, pileg menjadi tidak relevan karena kurangnya perhatian, maka anggota legislatif yang lolos nanti, terpilih melalui proses yang kurang selektif.
Oleh karena itu, Fahri mengatakan bahwa sistem pemilu legislatif dan piplres dalam waktu yang bersamaan harus dikoreksi. Agar pemilihan anggota legislatif lebih berkualitas maka ia mengusulkan agar pemilihannya dilakukan melalui model distrik.
"Saya usulkan sebaiknya anggota DPR dipilih dengan metode sistem distrik, supaya dapilnya mengecil dan intensitas dia bertemu dengan konstituennya semakin kuat, Itu yang menyebabkan anggota DPR mengakar di dapilnya," pungkas anggota DPR RI dari dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu. (RO/OL-6)