KETUA DPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengimbau TNI untuk mengantisipasi potensi gejolak keamanan pasca adanya ajakan untuk melakukan referendum di Aceh.
Ia mengatakan agar pengawasan dan pengamana ketat harus dilakukan guna menghadirkan kenyamanan bagi masyarakat Aceh.
"Mengimbau kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengantisipasi perkembangan dari isu tentang referendum Aceh agar dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat, dan tidak menimbulkan pergolakan politik daerah lainnya," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Jumat, (31/5).
Ia menegaskan, DPR RI menolak secara tegas rencana referendum yang akan dilaksanakan oleh rakyat Aceh. Hal itu mengingat Indonesia merupakan negara kesatuan yang berdaulat dan NKRI adalah harga mati.
"Saya mengimbau kepada akademisi dan pakar hukum tata negara secara bersama untuk menjelaskan kerugian yang ditimbulkan sebagai dampak dari adanya referendum, seperti menghilangkan rasa persatuan dan kesatuan sebagaimana dahulu pernah terjadi pada provinsi Timor Timur," ujar Bamsoet.
Sebelumnya, keinginan mengenai referendum Aceh kembali disuarakan. Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Ketua DPA Partai Aceh (PA) Muzakir Manaf (Mualem).
Hal tersebut disampaikan Mualem dalam sambutannya pada peringatan sembilan tahun wafatnya Wali Neugara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Muhammad Hasan Ditiro dan buka bersama di salah satu Gedung Amel Banda Aceh, Senin (27/5). (OL-8)