DPR Dukung Terciptanya Perdamaian di Libia

Penulis: mediaindonesia.com Pada: Minggu, 07 Jul 2019, 22:14 WIB DPR
DPR Dukung Terciptanya Perdamaian di Libia

MI/SUSANTO
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo

Hubungan diplomasi Indonesia dengan Libia telah terjalin selama 28 tahun lamanya. Hal ini ditandai dengan dibukanya Kedutaan Besar Indonesia di Tripoli, Ibu Kota Libia, dan Libia juga membuka kedutaan besarnya di Jakarta.

Kedua negara juga tergabung dalam Organization of Islamic Cooperation (OKI) serta Anggota KTT Gerakan Non-Blok yang memperjuangkan kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan.
 
Guna memperkuat hubungan bilateral baik di sektor politik, ekonomi, hingga pendidikan antar edua negara, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menyambut kunjungan Pimpinan Tinggi Parlemen Libia (Chairman of Libyan Supreme Council) HE Khalid Al Mishri beserta keempat Anggota Parlemen dan jajarannya di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (5/7/2019).

 “Hari ini kami menyamput Pimpinan Parlemen Tinggi dari Libia, yang mengharapkan dukungan Indonesia dalam hal pengakuan pemerintahan Libia, yang hingga hari masih mengalami pemberontakan. Sehingga kita semua berharap itu segera berakhir, agar rakyat Libia bisa hidup tentang dan sistem negara dapat kembali dibangun demi kesejahteraan rakyatnya,” ujar Bamsoet, sapaan akrab Ketua DPR RI.

Saat menerima kunjungan delegasi Parlemen Libia juga turut hadir Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Fahri Hamzah, Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini, dan Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Selain mengunjungi Gedung DPR RI, delegasi Parlemen Libia juga dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dan mengunjungi TMII dan Masjid Istiqlal.

Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan sudah menitipkan pesan kepada Menteri Luar Negeri RI untuk turut membantu perdamaian di Libia, mengingat pada tahun ini Indonesia resmi menyandang posisi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

“Tentu kita mendukung supaya proses damainya cepat dan pemerintahan yang baru terpilih melalu proses demokrasi segera terbentuk sehingga pembangunan segera berjalan. Saya juga sudah menitipkan pesan kepada Menlu untuk dibantu, posisi Indonesia kan sekarang Anggota Dewan Keamanan PBB. Meski anggota tidak tetap, paling tidak mereka dibantu untuk jadi negara yang stabil,” pungkas Fahri.

Hubungan diplomasi Indonesia-Libia semakin menguat ketika kedua belah pihak bekerja sama memfasilitasi perdamaian di Filipina Selatan pada 1996. Hubungan sektor perdagangan kedua negara juga kian meningkat dengan nilai perdagangan yang naik dari 180 juta dollar pada tahun lalu, hingga terus meningkat menjadi 187 juta dollar AS tahun ini. “Kami sangat senang datang ke Indonesia yang sudah kami anggap seperti saudara sendiri,” kata Pimpinan Tinggi Parlemen Libia HE Khalid Al Mishri di akhir pertemuan. (OL-10)