Penyelenggaraan Mudik Lebaran 2019 Semakin Baik

Penulis: mediaindonesia.com Pada: Kamis, 25 Jul 2019, 12:27 WIB DPR
Penyelenggaraan Mudik Lebaran 2019 Semakin Baik

MI/M IRFAN
Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis

Komisi V DPR RI mengapresiasi kinerja pemerintah dalam menangani arus mudik dan arus balik Lebaran tahun 2019. Tercatat bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas pada masa mudik Lebaran tahun 2019 ini mengalami penurunan. Komisi V DPR RI menilai, penanganan penyelenggaraan mudik Lebaran dari tahun ketahun sudah semakin baik.

“Kita mengapresiasi kerja keras pemerintah melalui berbagai langkah kebijakan dan terobosan yang ditempuh dan dilaksanakan oleh semua pihak di pemerintah,  stakeholder terkait, dan masyarakat pengguna lalu lintas dalam upaya menekan tingkat kecelakaan tersebut,” ucap Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis saat memimpin Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan, Menteri PUPR, Kakorlantas, serta stakeholder terkait evaluasi penanganan arus mudik dan arus balik Lebaran 2019 di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2019).

Dalam kesempatan itu, Fary juga menyampaikan rasa keprihatinan dari Komisi V DPR RI atas beberapa musibah yang masih terjadi dalam periode penanganan arus mudik Lebaran 2019. “Kami juga harus menyatakan turut prihatin dan turut berduka cita atas masih adanya beberapa kecelakaan dalam periode penanganan arus mudik Lebaran tahun 2019 ini yang menimbulkan korban luka-luka ataupun meninggal dunia terkait dengan penyelenggaraan penanganan arus mudik Lebaran tahun 2019,” kata politisi Fraksi Partai Gerindra itu.

Fary menyampaikan beberapa hal yang menjadi catatan Komisi V terkait penanganan arus mudik dan arus balik Lebaran 1440 Hijriyah yakni, pertama dalam masa mudik lebaran 2019 telah terjadi beberapa insiden kecelakaan antara lain, KM Lintas Timur tenggelam di perairan Banggai Kepulauan Dantaliabo. KM Lintas Timur mengangkut 3000 ton semen dari Pelabuhan Bitung Manado Sulawesi Utara itu tenggelam di perairan Banggai Kepulauan dan Taliabu pada tanggal 2 Juni 2019.

“Pada tanggal 4 Juni 2019 satu orang berhasil ditemukan selamat, dari total 18 orang awak kapal dan sisanya kemungkinan hilang dan meninggal dunia. Lamanya waktu pencarian dan pertolongan musibah ini patut menjadi perhatian. Selain itu, KM Dua Putra tenggelam di perairan Sinjai yang dilaporkan tenggelam pada 4 Juni 2019 saat belajar di Pulau Kabaena Sulawesi Tenggara (Sultra) menuju ke Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Pada kejadian ini terdapat 6 korban KM Dua Putra yang berhasil diselamatkan,” paparnya.

Selanjutnya, kecelakaan beruntun pada tanggal 2 Juni 2019 yang melibatkan 8 kendaraan di tol Tembalang, km 09 Semarang, Jawa tengah, di jalur yang mengarah ke Jakarta saat itu sedang ada contra flow. Sebuah truk hilang kendali menabrak kendaraan yang sedang melintasi jalur contra flow. Dalam kecelakaan tersebut terdapat 5 korban menderita luka ringan dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Elisabeth.

“Kita juga tidak dapat mengesampingkan fakta bahwa harga tiket pesawat udara masih sangat mahal bagi sebagian pemudik. Hal ini menyebabkan sebagian masyarakat membatalkan mudik pada Lebaran 2019 atau memilih untuk menggunakan moda transportasi lain. Selain itu, masih terdapat kemacetan yang cukup panjang walaupun sistem satu arah (one way) di beberapa ruas tol telah diberlakukan. Untuk kedepannya pemberlakuan sistem satu arah ini perlu dievaluasi yang menyeluruh,” tandas Fary.

Komisi V DPR RI juga mencatat mengenai fasilitas rest area di jalan tol yang perlu ditingkatkan untuk menangani mudik lebaran, seperti toilet umum dan areal parkir kendaraan. “Disamping itu, banyak sekali pemudik yang tidak mendapatkan tiket kereta api, bus dan kapal laut karena sudah terjual habis. Ini menandakan masih kurangnya kapasitas angkutan umum yang seharusnya menjadi tulang punggung angkutan lebaran, dengan pemudik yang mencapai 30 juta penumpang, termasuk calon penumpang pesawat yang beralih ke moda transportasi lain kena tiket masih mahal,” ungkapnya.

Untuk penyelenggaraan dan penanganan arus mudik ke depannya, politisi dapil Nusa Tenggara Timur II itu, berharap ada beberapa pemikiran dan terobosan yang mungkin dapat dipertimbangkan sebagai solusi agar permasalahan yang terjadi dapat diminimalisir dan tidak terulang kembali.

Pada Raker tersebut, mewakili Menteri Perhubungan, Sekjen Kementerian Perhubungan  menyampaikan bahwa keberhasilan pelaksanaan angkutan lebaran tahun 2019 ini adalah antara lain karena telah dilakukan berbagai upaya, khususnya terkait dengan pembatasan operasional mobil barang, pelaksanaan inspeksi keselamatan untuk seluruh moda transportasi angkutan umum, termasuk awaknya.

Kemudian juga dilakukan peningkatan kualitas layanan, mulai saat pembelian tiket selama perjalanan pada masa penyelenggaraan angkutan Lebaran terpadu. Upaya lainnya adalah, meningkatkan ketertiban dan keamanan pada simpul-simpul transportasi, serta menjamin ketersediaan sarana transportasi, baik darat, laut, maupun udara, serta kereta api dan pengawasan terhadap pelayanan sesuai dengan standar pelayanan penumpang. (OL-10)