Pembangunan Sumber Energi Harus Perhatikan Lingkungan

Penulis: mediaindonesia.com Pada: Kamis, 01 Agu 2019, 10:51 WIB DPR
Pembangunan Sumber Energi Harus Perhatikan Lingkungan

MI/Rommy Pujianto
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Muhammad Nasir

Kebutuhan energi listrik di Provinsi Sumatera Selatan pada umumnya meningkat seiring dengan pertumbuhan daerah. Untuk itu diperlukan pasokan sumber energi listrik yang memadai untuk mencukupi kebutuhan tersebut, termasuk diantaranya dengan pembangunan pembangkit listrik baru. Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Muhammad Nasir mengingatkan agar pembangunan sumber energi itu tetap memperhatikan lingkungan.

“Perusahaan harus memperhatikan pengelolaan limbah, agar tidak mencemari lingkungan. Kalau ketahuan akan kita tindak tegas,” tegas Nasir saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI dengan sejumlah mitra kerja, di Palembang, Sumsel, Senin (29/7/2019). Nasir menambahkan, Kunker ini merupakan bagian dari fungsi pengawasan dari Komisi VII DPR RI kepada mitra kerja, sekaligus memastikan segala kebijakan yang dilakukan pemerintah memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Hadir dalam pertemuan itu, Direktur Bisnis PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto, perwakilan Kementerian ESDM, perwakilan Kementerian LHK, perwakilan Kemenristekdikti, Kepala Dinas ESDM se-Sumsel, perwakilan Direksi PT Pertamina, Komite BPH Migas, Direksi PT Bukit Asam (Persero), Direksi PT OKI Pulp And Paper Milles, Dirut PT Semen Baturaja, dan Dirut PT Pupuk Sriwijaya, dan mitra kerja terkait lainnya.

Direktur Bisnis PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto menyampaikan, kondisi kelistrikan di Sumsel, saat ini daya mampu PLN berada di angka 1.933 megawatt, sedangkan beban kelistrikan sebesar 907 megawatt. Sehingga di Sumsel terdapat reserve margin 53%.

“Dengan kondisi ini, artinya kondisi kelistrikan di Sumsel dalam posisi sangat cukup, dan siap mendukung pertumbuhan bisnis dan investasi di provinsi ini,” jelas Wiluyo.

Sementara General Manager PT PLN unit induk wilayah S2JB Daryono menyatakan memang ada beberapa lokasi yang tidak bisa disuplai dari jaringan PLN, tetapi akan menggunakan tenaga surya. “Kita usulkan 29 desa melalui Kementerian ESDM menggunakan listrik tenaga surya, kemudian akan kita gantikan menggunakan listrik PLN secara bertahap jadi saat ini kita gunakan listrik tenaga surya lebih dahulu,” papar Daryono. (OL-10)