Fahri Hamzah: Periode ke-2, Jokowi Harus Lebih Cepat Standarnya

Penulis: mediaindonesia.com Pada: Kamis, 08 Agu 2019, 15:11 WIB DPR
Fahri Hamzah: Periode ke-2, Jokowi Harus Lebih Cepat Standarnya

Istimewa/DPR
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan, pada periode kedua, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dituntut memiliki standar kerja yang lebih tinggi dalam kecepatannya oleh rakyat Indonesia. Sebab, kecepatan harapan rakyat tidak bisa dihentikan.

“Lalu, apakah Pak Jokowi akan menekan kabinetnya? Silahkan, tetapi pada dasarnya rakyat tidak boleh menunggu lama,” kata Fahri Hamzah saat dihubungi wartawan, Kamis (8/8/2019).

Pernyataan tersebut disampaikan Fahri Hamzah saat merespons isu-isu aktual dari kebakaran hutan sampai persoalan blackout atau padamnya listrik PLN di wilayah Jabodetabek dan sebagian di Jawa Barat dan Jawa Tengah, sejak Minggu (4/8/2019) kemarin.

Inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) tersebut juga mengatakan bahwa keluhan rakyat kepada pemerintah pada banyak hal adalah bentuk ‘eksekusi’, seperti kasus kebakaran hutan, mati listrik, dan lainnya. Sayangnya, Fahri menilai  pemerintah terlalu lamban sehingga kecepatan rakyat mengalahkan tindakan yang diambil pemerintah.

“Ini akan terus terjadi hingga negara benar-benar akan terkepung oleh kecepatan publik yang tumbuh di segala bidang,” ucapnya.

Menurut Fahri, presiden adalah pesuruh rakyat yang pada prinsipnya sebagai pelayan rakyat yang digaji dan diberi fasilitas untuk memberi manfaat. Tuntutan rakyat nampak secara kasat mata, yang jelas bahwa kelembutan hati rakyat Indonesia adalah kemudahan bagi pemimpin.

"Tapi, itu semua ada batasnya. Saya mencemaskan cara presiden memimpin pada periode kedua nanti,” ujar Fahri.

Menurut Fahri yang juga menjadi pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), jika seluruh sistem berjalan dengan sendiri hanya karena menelepon pejabat, hal tersebut adalah tindakan yang naif sekali.

“Apalagi, sudah terlalu banyak korban yang diabaikan, dan presiden seperti dibuat berjarak. Tapi, amanah telah diberikan. Apapun, semua akan ada pertanggungjawabannya di dunia dan di akhirat kelak.,” tutup Fahri. (OL-09)