Kementan Harus Beri Stimulus kepada Buruh Tani agar Produktif

Penulis: mediaindonesia.com Pada: Kamis, 30 Apr 2020, 09:20 WIB DPR
Kementan Harus Beri Stimulus kepada Buruh Tani agar Produktif

DOK DPR RI
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mendesak Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memberikan bantuan stimulus kepada para buruh tani, terutama di tengah situasi pandemi Covid-19 yang sedang melanda. Mengingat, sebagian besar para buruh tani rata-rata mengalami kekurangan asupan gizi yang bersumber dari daging dan telur, sehingga dengan adanya stimulus, mereka bisa kembali menggarap sawahnya dengan sebaik-baiknya.

Demikian disampaikan Dedi saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Sekjen, Dirjen Tanaman Pangan, Dirjen Prasarana & Sarana Pertanian, dan Irjen Kementerian Pertanian, Rabu (29/4/2020). Rapat tersebut membahas Refocusing Kegiatan dan Realokasi Anggaran Kementan Tahun 2020 untuk memenuhi ketersediaan pangan dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.

"Musim panen tahun ini hasilnya tidak sebaik musim panen yang tahun kemarin, ini harus diantisipasi. Sehubungan dengan wabah  Covid-19, di mana kebutuhan makan semakin tinggi, maka, para buruh tani saya harapkan bisa diberi stimulus terutama kebutuhan pokoknya. Dengan harapan 3-4 bulan ke depan, saat panen lagi, produksinya bisa meningkat. Sehingga, kita bisa mengantisipasi masa paceklik," ujar Dedi.

Tak hanya itu, Politisi Fraksi Partai Golkar tersebut mendorong Kementan untuk memberikan subsidi terhadap pola penanaman dalam bentuk padat karya. Seperti mengelola tanah pertanian yang sudah ada, sehingga menjadi produktif. Dengan demikian beban para pemilik lahan juga menjadi berkurang.

Dedi juga mengimbau Kementan agar secepatnya memberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada para buruh tani. Karena, di beberapa wilayah, para buruh tani harus menunggu secara bergiliran untuk bisa menggarap lahannya karena keterbatasan jumlah alsintan.

"Untuk itu, harus segera terdistribusi mesin alat pertanian ke berbagai daerah, sehingga masa tanamnya bisa menjadi lebih cepat. Berikutnya adalah sarana dan prasarana petani yang tadi seperti pompa, jaringan irigasi, ini bisa juga digerakkan melalui kegiatan padat karya. Hal-hal pokok inilah yang bisa mendorong produktivitas pertanian, sehingga kita terhindar dari masa paceklik," tandas Dedi. (RO/OL-10)