Aziz Ingin Tiongkok-India Selesaikan Konflik dengan Kepala Dingin

Penulis: mediaindonesia.com Pada: Kamis, 28 Mei 2020, 15:54 WIB DPR
Aziz Ingin Tiongkok-India Selesaikan Konflik dengan Kepala Dingin

ANTARA
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korpolhukam Aziz Syamsuddin.

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korpolhukam  Aziz Syamsuddin meminta agar dua Negara berkekuatan militer besar yaitu Tiongkok dan India, dapat menahan diri terhadap situasi yang berkembang di perbatasan ‘Pangong Lake’. Di mana, isu yang berkembang saat ini di berbagai Media sedang terjadi eskalasi peningkatan aktivitas militer paska bentrok antara kedua belah pihak.

"Saya berharap Tiongkok dan India perlu sama-sama menahan diri, perlu mengedepankan dialog dalam menyelesaikan perbedaan tafsir di antara kedua belah pihak. Terlebih saat dunia sedang berjuang melawan musuh yang tak terlihat yaitu Covid-19," kata Aziz Syamsuddin saat ditemui di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Kamis ( 28/05/2020).

Menurut Aziz Syamsuddin Peran India dan Tiongkok sangat besar dalam memerangi Pandemi Covid-19, sebagai Negara yang memiliki peran ekonomi besar saat ini. Aziz Syamsuddin meyakini bahwa kedua Negara tersebut mendahulukan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan Kemanusiaan.

"Sesuai dengan prinsip Indonesia dan ASEAN, segala perseturuan sebaiknya diselesaikan dengan mekanisme damai dan dialog dalam rangka menjaga kepercayaan dan stabilitas kawasan Indo-Pacific. India dan Tiongkok juga merupakan mitra strategis ASEAN saat ini," Tegasnya.

India dan Tiongkok merupakan sahabat baik Indonesia, maka karena posisi Indonesia di Dewan Keamanan PBB kita akan menyesalkan jika sampai terjadi perang yang sebenarnya tidak diperlukan di abad ke-21 ini. Kita mengajak para pihak untuk menahan diri dan dialog serta mematuhi prinsip-prinsip yang sudah disepakati secara Internasional melalui berbagai instrumen institusi, yang salah satunya melalui PBB.

"Hanya dengan kerja sama yang baik di kawasan Indo-Pacific, kita sebagai masyarakat Internasional akan mempu bahu membahu menangulangi Covid-19 dan kembali ke ‘Normal Life’ dengan bersama-sama memulihkan perekonomian global. Ketegangan dan Perang tidak akan pernah menguntungkan pihak manapun," tutupnya. (RO/OL-10)