Hidroponik Tunjang Ketahanan Pangan Nasional

Penulis: mediaindonesia.com Pada: Minggu, 02 Agu 2020, 12:05 WIB DPR
Hidroponik Tunjang Ketahanan Pangan Nasional

DOK DPR RI
Anggota Komisi V DPR RI Ahmad Syaikhu.

Anggota Komisi V DPR RI Ahmad Syaikhu menyatakan metode hidroponik perlu untuk lebih banyak digalakkan dalam rangka menunjang aspek ketahanan pangan di seluruh penjuru daerah Indonesia. Menurut Syaikhu, pandemi Covid-19 berdampak signifikan pada berbagai sektor kehidupan lainnya, yang semula berdampak terhadap krisis kesehatan kini berpotensi besar menjadi krisis ekonomi dan pangan.

Maka, Syaikhu menyosialisasikan metode hidroponik antara lain dengan menggelar Pelatihan Hidroponik di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, (2/8/2020). Pada acara tersebut, Syaikhu memberikan bantuan alat hidroponik kepada tokoh masyarakat. Pelatihan Hidroponik diikuti 150 peserta dari 23 kecamatan di Bekasi.

"Dampak wabah ini luar biasa. Awalnya hanya krisis kesehatan. Tapi kini merambah pada krisis ekonomi dan pangan. Maka, salah satu upaya menguatkan ketahanan pangan dengan hidroponik. Kita bercocok tanam di lahan terbatas," ajak Syaikhu dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, Senin (8/3/2020).

Tak hanya itu, politisi F-PKS itu juga menyoroti tren munculnya pengangguran baru. Syaikhu mengungkapkan, hal itu ujungnya berdampak kepada turunnya daya beli yang dapat mengancam ketahanan pangan. “Untuk itu, saya mengajak masyarakat untuk bergerak melakukan antisipasi dengan bergiat hidroponik,” tegas Syaikhu.

Sebagaimana diwartakan, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi, dalam diskusi virtual Juli lalu memaparkan, dalam masa pandemi Covid-19, tantangan yang harus dihadapi Pemerintah untuk memastikan ketahanan pangan, termasuk menjaga kelancaran rantai pasokan makanan.

"Yang pertama adalah bagaimana menjaga petani kita tetap punya motivasi untuk berproduksi. Kemudian adanya export restriction, negara-negara sudah menerima peringatan soal global food crisis. Tantangan lainnya yang juga dihadapi untuk melaksanakan ketahanan pangan disebabkan karena adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa wilayah,” papar Agung. (RO/OL-10)