Hetifah Harap Arahan Presiden Diterjemahkan dengan Program Nyata

Penulis: mediaindonesia.com Pada: Minggu, 16 Agu 2020, 08:05 WIB DPR
Hetifah Harap Arahan Presiden Diterjemahkan dengan Program Nyata

DOK DPR RI
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian.

Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya pada Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (14/8/2020) menyampaikan, pandemi ini merupakan kesempatan bagi semua negara untuk men-setting ulang sistemnya. Presiden mengajak untuk membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi dan menjalankan strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan.

Jokowi juga menyampaikan bahwa dengan adanya krisis, cara kerja harus berubah. “Krisis ini telah memaksa kita untuk menggeser channel cara kerja. Dari cara-cara normal menjadi cara-cara ekstra-normal. Dari cara-cara biasa menjadi cara-cara luar biasa. Dari prosedur panjang dan berbelit menjadi smart shortcut. Dari orientasi prosedur menjadi orientasi hasil,” papar Jokowi.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian berharap arahan dari Presiden dapat diterjemahkan menjadi program-program yang nyata. “Presiden menyampaikan bahwa pola pikir dan etos kerja kita harus berubah. Fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan akan sangat dibutuhkan. Itu sangat berhubungan erat dengan strategi pembangunan SDM kita. Program-program terkait pendidikan dan pembangunan manusia harus mengarah kesana,” jelasnya, Jumat (14/8/2020).

Hetifah juga mengamini pernyataan Presiden untuk tidak membiarkan krisis membuahkan kemunduran. “Saya setuju dengan Presiden bahwa momentum krisis ini harus kita bajak untuk justru membuat lompatan kemajuan. Kalau dipikir-pikir, sebenarnya banyak sekali lompatan kemajuan yang sudah kita lakukan sebagai bangsa dalam beberapa bulan terakhir,” terangnya.

Di tengah pandemi, menurut Hetifah, dunia pendidikan mengalami banyak kemajuan, karena sistem sekolah yang harus menyesuaikan dengan kondisi Covid-19. Hal ini tentu saja mendorong  guru, orangtua serta siswa lebih kreatif dan mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.

“Sebelum pandemi ini, banyak sekali guru-guru, orangtua, dan siswa yang masih gaptek dan belum pernah memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Sekarang kita lihat, dalam beberapa bulan saja kebanyakan mereka sudah sangat mahir menggunakan berbagai jenis teknologi pembelajaran,” ucapnya.

Legislator Fraksi Partai Golkar itu berharap, kemajuan-kemajuan ini dapat dipertahankan meski pandemi berakhir. “Jika adaptasi-adaptasi dari berbagai kelompok masyarakat ini berjalan lancar, ini bisa menjadi akselerasi yang sangat signifikan untuk kemajuan kita. Tinggal bagaimana pemerintah dan DPR memfasilitasi dengan program dan anggaran yang memadai agar ini berkelanjutan," pungkasnya. (RO/OL-10)